Jakarta (ANTARA) - Penampilan IU, penyanyi Korea Selatan bernama asli Lee Ji-eun dalam konser "Love Poem" terbukti ditunggu-tunggu oleh penggemar Indonesia yang memenuhi Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (28/12).

Selama lebih dari dua jam IU membawakan 25 lagu dari berbagai album, termasuk yang teranyar "Love Poem", juga "Palette" dan "REAL".

Hampir semua lagu ikut dinyanyikan penonton tanpa disuruh. Pada beberapa lagu bertempo lambat yang mellow, IU kadang bercanda dengan sedikit mendesis, isyarat agar penonton membiarkannya menyanyikan nada-nada tinggi tanpa cela sendirian.

Berkali-kali IU menyatakan rasa terkejut atas antusiasme penonton yang tampak tak kesulitan menyanyikan lagunya yang berbahasa Korea, berkali-kali juga dia memuji semangat dan kemampuan penonton Indonesia untuk membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.

Walau beraksi sebagai solois, pertunjukan IU semalam terasa seperti pentas musikal dalam beberapa babak.

IU adalah pemeran utama dengan daya tarik menyanyikan nada-nada tinggi, ciri khas lagu-lagunya, dengan santai tanpa terlihat kesulitan.

Diawali dengan penampilan bak seorang peri dengan gaun biru muda, IU menyanyikan "Unlucky", lagu ceria dari album baru "Love Poem".

Ia langsung melanjutkan dengan lagu "Palette" sambil duduk dan pura-pura menulis di meja yang muncul dari bawah panggung. Bagian rap yang aslinya dibawakan oleh G-Dragon dari BIGBANG juga lancar mengalir keluar dari mulut IU.

Panggung berubah jadi seperti hutan, muncul latar pepohonan di layar digital, ketika "Secret Garden" berkumandang. Selubung transparan turun di hadapan IU, membuatnya terlihat seperti menyanyi dari balik air terjun.
IU, penyanyi Korea Selatan bernama asli Lee Ji-eun di konser "Love Poem", Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (28/12/2019). (ANTARA/Nanien Yuniar)


Baca juga: IU menyesal baru singgah ke Indonesia sekarang

Di "babak" selanjutnya, IU muncul lebih sangar dengan kostum serba hitam dan sepatu bot. Energi yang lebih menggebu terpancar saat IU menyanyikan "Jam Jam", "Twenty-Three", "Hold My Hand" dan "BBIBBI" yang dinobatkan IU sebagai salah satu lagu favorit penggemarnya di luar Korea Selatan.

"Lagu ini banyak disukai penggemar di luar negeri, enggak tahu kenapa, apakah di Jakarta juga bakal suka?". Tak butuh waktu lama untuk mengetahui jawabannya dari suara riuh penonton.

Lagu lawas "Eojetbam Iyagi: Last Night Story", sempat muncul dalam drama "Reply 1988", menambah keriuhan suasana dengan koreografi menggemaskan dari IU dan penari-penari latarnya.

Setelah menyanyikan "Blueming", IU menghilang sejenak dan muncul dalam penampilan gaun pendek putih yang terlihat segar.

Ada kejutan istimewa untuk mereka yang juga mengikuti perjalanan IU di dunia akting. Setelah memindai seluruh kursi penonton, matanya berserobok dengan seorang penggemar yang membawa foto Manwol, karakter IU di drama "Hotel del Luna".

"Hotel del Luna terkenal juga ya di sini?" ujar IU, menghadiahi Jakarta dengan medley lagu-lagu soundtrack "Hotel del Luna" berjudul "Remember me" yang aslinya dibawakan Gummy dan "Can You See My Heart" dari Heize.

Potongan video dari drama "Hotel del Luna" juga ditayangkan di layar besar selama IU menyanyikan soundtrack drama terbarunya.

Babak selanjutnya terasa seperti musim semi ketika IU muncul dalam balutan gaun bermotif bunga merah, kemudian gaun ungu dan ditutup dengan gaya kasual dengan padanan kaos hitam polos dan celana jins berpotongan pipa dengan robekan di lutut serta sepatu putih. Ikat rambut scrunchie dan gelang menghiasi pergelangan tangannya.

Di babak akhir ini IU bolak-balik ke sisi panggung, bertanya pada penonton lagu apa yang ingin mereka dengarkan. "Love Poem", "Every End of The Day" dan "Heart" menjadi penutup konser hari pertama IU di Jakarta.

"Jangan lupakan hari ini ya!"

IU akan tampil kembali dalam hari kedua tur "Love Poem" malam ini di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Baca juga: IU tergelak dengar kejujuran penggemar Indonesia soal "jam karet"

Baca juga: IU ungkap targetnya di tahun 2020

Baca juga: IU gelar konser penutup tahun di Jakarta

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019