Angka kematian dan infeksi campak di Samoa mulai menurun pada pertengahan Desember ini setelah angka vaksinasi dinaikkan menjadi 95 persen,
Melbourne (ANTARA) - Pemerintah negara kepulauan Samoa di wilayah Pasifik Selatan akhirnya mencabut status darurat campak yang telah diterapkan selama enam pekan, setelah angka infeksi wabah penyakit tersebut berhasil dikendalikan.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Sabtu (28/12) malam, pemerintah Samoa menyatakan bahwa perintah darurat untuk menangani wabah campak, termasuk dengan menghentikan kegiatan sekolah dan melarang warga berpergian, telah diakhiri.

Sejak pertengahan bulan lalu, masyarakat Samoa yang hanya sekitar 200 ribu orang dibayangi dengan penyakit yang sangat mudah menular hingga menewaskan 81 orang, kebanyakan bayi dan anak kecil, serta menginfeksi lebih dari 5600 ribu orang.

Angka kematian dan infeksi campak di Samoa mulai menurun pada pertengahan Desember ini setelah angka vaksinasi dinaikkan menjadi 95 persen, yang disebut efektif untuk membuat "imunitas kelompok" yang mampu menghalau penyakit itu.

Kasus campak memang tengah meningkat secara global, tidak terkecuali di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman, di mana sebagian orang tua menghindari vaksin untuk anak-anak mereka karena pengetahuan keliru yang mengaitkan imunisasi dengan autisme.

Awal tahun ini, wabah campak menyerang kota Auckland di Selandia Baru, yang menjadi penghubung untuk berpergian dari dan menuju pulau-pulau kecil di kawasan Pasifik.

Tidak lama kemudian, wabah penyakit yang sama mulai menjangkiti Samoa, yang awalnya mempunyai angka vaksinasi jauh lebih rendah daripada negara-negara tetangga.

Sumber: Reuters

Baca juga: Samoa perpanjang darurat campak, Selandia Baru bantu vaksinasi Pasifik
Baca juga: Kematian akibat campak di Samoa naik, korban kebanyakan anak-anak
Baca juga: Samoa tetapkan status darurat campak

Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019