New Delhi (ANTARA News) - Dua wanita muda Swedia mengikat janji sehidup semati pada akhir pekan lalu, dalam "pernikahan" lesbian pertama yang diketahui umum di dekat Taj Mahal, monumen keabadian cinta India, sebuah koran melaporkan Senin. Pasangan berbahagia itu, yang dikenal hanya sebagai Sandra dan Sarah, mengikuti acara ritual Hindu dalam upacara yang dilakukan seorang pendeta di kuil Mahadewa Syiwa, yang letaknya berdekatan dengan Taj Mahal di kota Agra. Setelah saling bertukar kalungan bunga, Sandra, 19 tahun, memakaikan tilak (titik merah delima) pada dahi Sarah yang kini berusia 18 tahun. Mereka kemudian memutari api sebanyak tujuh kali sesuai dengan tradisi perkawinan tradisional Hindu. Semula sang pendeta, Dharm Das, menolak "menikahkan" mereka, namun kemudian mengabulkan permohonan mereka setelah pasangan itu melakukan sesaji di kuil dan menyatakan mereka akan menjadi murid Das sepanjang hidup mereka, tulis koran itu, seperti dikutip AFP. Sekalipun sistem perkawinan Hindu tak memperbolehkan hubungan sesama jenis ini atau perkawinan seperti itu, saya merasa terkesan dengan cinta kedua wanita terhadap munumen cinta," kata Das kepada Mail Today. Menurut mereka, masyarakat Swedia memperkenankan pernikahan seperti itu. Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Shah Jahan untuk mengenang istri keduanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal dunia saat melahirkan anaknya pada 1631. Sejak masih kecil Dalam pernikahan Sabtu itu, Sandra bertindak sebagai mempelai pria, sedangkan Sarah berperan sebagai memepelai wanita. "Kami saling mencintai sejak masih kanak-kanak," tutur Sandra. "Beberapa bulan lalu kami datang ke Agra dan kami terpesona dengan Taj Mahal," kata Sandra. "Kami berdua telah membaca dengan seksama tentang sang kaisar dan cintanya serta memutuskan untuk mengikuti langkahnya dan menikah dekat Taj Mahal." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008