Bangka (ANTARA) - Wakil Bupati Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syahbudin menyebutkan program reklamasi oleh PT Timah Tbk di lahan bekas penambangan dapat mengurangi dampak cuaca ekstrem yang merugikan masyarakat di pulau penghasil timah itu.

"Dalam beberapa dekade terakhir, naiknya temperatur akibat emisi karbon dan cuaca ekstrim sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat di dunia," kata Syahbudin saat di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, Minggu.

Menurut dia berbagai laporan dan hasil riset sangat intensif membahas dampak pembangunan terhadap lingkungan yang menuntut pemerintah dan semua pihak untuk melakukan transformasi kebijakan pembangunan ekonomi.

Baca juga: PT Timah reklamasi 45 ha bekas tambang, dukung pariwisata Belitung

"Kami dituntut untuk beralih dari pembangunan ekonomi menggunakan energi fosil fuel secara tidak terkendali menuju ekonomi ramah lingkungan," ujarnya.

Ia mengatakan reklamasi yang dilakukan PT Timah Tbk secara berkelanjutan ini dapat menjaga lingkungan, untuk mengatasi dan mengurangi dampak cuaca ekstrim di pulau penghasil bijih timah nomor dua terbesar di dunia ini.

"Alhamdulillah, perubahan cuaca ekstrem ini tidak terjadi di Bangka. Namun demikian diharapkan seluruh masyarakat untuk selalu melestarikan dan menjaga lingkungan agar tetap asri," katanya.

Direktur Operasi PT Timah Tbk, Alwin Albar mengatakan kegiatan reklamasi berkelanjutan ini merupakan komitmen perusahaan untuk mengembalikan fungsi dan kelestarian di lahan bekas tambang tersebut.

"Pada tahun depan, kita akan mereklamasi lahan bekas tambang di lima lokasi di Pulau Bangka dan Belitung, sehingga dapat memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di lingkungan operasional perusahaan," ujarnya.

Selain itu, PT Timah juga akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan bekas penambangan bijih timah ini.

"Untuk saat ini, kita sudah mencanangkan pembangunan PLTS on Grid 10 KWP di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di lingkungan kawasan reklamasi bekas tambang tersebut," katanya.

Baca juga: PT Timah lepasliarkan ratusan burung endemik Babel

Pewarta: Aprionis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019