Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan lokasi ke Pasar Djohar, Kota Semarang dalam rangka persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pasar tersebut.

"Sebetulnya pada intinya saya menyiapkan untuk kunjungan Presiden Joko Widodo besok yang akan meninjau Pasar Djohar, karena program ini merupakan perintah beliau, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang asli orang Semarang ingin melihat pasar Djohar," ujar Menteri Basuki di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu.

Menteri Basuki mengatakan bahwa program rehabilitasi pasar Djohar yang pernah mengalami kebakaran tersebut sudah dikerjakan sejak 2018 hingga tahun ini.

Baca juga: Kementerian PUPR: penataan Kota Lama Semarang rampung April 2019

"Jadi ini ada dua pasar Djohar ini, terus ada satu lagi. Dulu Kami tugasnya melakukan rehabilitasi bangunan cagar budaya," katanya.

Namun, Menteri PUPR, kapasitas pasar ini kurang sehingga tidak bisa menampung semua pedagang. Walikota Semarang perlu melanjutkan pembangunan pasar Djohar Selatan, yang kemungkinan akan memiliki tiga atau empat lantai, termasuk juga pasar Kanjengan.

"Pasar Djohar ini sudah siap dioperasikan, cuma Walikota Semarang kesulitan memilih pedagang-pedagang yang berhak masuk pasar tersebut. Dngan demikian masalah ini harus dikomunikasikan dan dimusyawarahkan dengan para pedagang," ujar Menteri Basuki saat meninjau pasar tersebut.

Menteri PUPR menambahkan bahwa mengingat program rehabilitasi ini menggunakan APBN jadi semua lapisan masyarakat berhak untuk itu dan mendapatkan perlakuan adil serta saling menguntungkan.

Baca juga: Semarang kembangkan pola pasar murah tekan inflasi

Kemungkinan pedagang yang diprioritaskan merupakan pedagang lama yang sebelumnya berjualan di pasar Djohar pra musibah kebakaran.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan revitalisasi Pasar Johar, pasar bersejarah yang termasuk Cagar Budaya Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Rehabilitasi dilakukan sejak Agustus 2018 dan ditargetkan rampung pada Desember 2019.

Pasar Johar sudah sejak lama menjadi pasar sentral dan menjadi denyut nadi perekonomian Jawa Tengah. Sebelum dilakukan rehabilitasi, kondisi Pasar Johar yang dibangun tahun 1930-an mengalami kerusakan akibat kebakaran pada tahun 2015 lalu.

Revitalisasi yang dilakukan Kementerian PUPR tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya. Diharapkan dengan selesainya revitalisasi para pedagang dapat kembali berjualan dengan kondisi yang lebih nyaman.

"Kalau bapak Presiden besok perintahkan diselesaikan maka kami akan selesaikan semua," kata Menteri PUPR.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019