Dalam rilis akhir tahun, terungkap kasus narkoba sebanyak 984 kasus dengan barang bukti sabu 226,96 kg, ekstasi (75.150 butir), ganja (74.473,25 kg), Gol IV (56.028 butir), gorilla 66,66 gram, kokain (14,60 gram), Pentilon (140 gram) dan "happy five"
Jakarta (ANTARA) - Polisi melalui Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap tiga sampai empat pengedar narkoba dalam sehari sebagai hasil pengungkapan  984 kasus di tahun 2019.

"Selama tahun 2019 ini ada 984 kasus, jadi ada 1.250 tersangka pengedar yang kami amankan atau kalau dirata-ratakan satu hari ditangkap 3 sampai 4 pengedar ditangkap," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi di Jakarta Senin.

Hengki menyebut pengedar narkoba yang ditangkap mayoritas dari luar wilayah Jakarta Barat, sebab pihaknya mengincar dari hulu sebelum narkoba didistribusikan ke wilayah hukum Jakarta Barat.

Pengejaran asal narkoba dari hulu dianggap efektif ketimbang penangkapan di wilayah Jakarta Barat.

Sebab, ketika barang haram tersebut masuk ke wilayah hukum Jakarta Barat maka akan berimplikasi pada peningkatan kejahatan lainnya seperti geng motor dan tawuran.

"Kami banyak tangkap di Jambi dan Lampung karena terkait erat dengan penyebaran wilayah Jakarta Barat," jelas Hengki.

Dalam rilis akhir tahun, terungkap kasus narkoba sebanyak 984 kasus dengan barang bukti sabu 226,96 kg, ekstasi (75.150 butir), ganja (74.473,25 kg), Gol IV (56.028 butir), gorilla 66,66 gram, kokain (14,60 gram), Pentilon (140 gram) dan "happy five" (121.388 butir).

Hengki menyebut jumlah tersangka dalam kasus narkoba berjumlah 1.254 orang dengan perkiraan daya rusak jiwa yang terselamatkan sebanyak 1.779.819 jiwa. Pihaknya mengungkap narkoba dari hulunya sebelum masuk ke wilayah hukum Jakarta Barat.

Dimulai dari ungkap sabu sebanyak 120 kg di Pelabuhan Bakauheni Lampung, 20 kg di Siak Provinsi Riau, temuan sabu 23 kg di bagasi mobil yang terparkir di mall, serta ungkap kasus "public figure" Jerry Aurum Wirianta alis Koh Jerry dengan satu paket ganja seberat 10,04 gram 23 paket tembakau gorila seberat 61,3 gram dan 18 butir ekstasi.

Dalam skala besar, Polres Metro Jakarta Barat membongkar dua pabrik sabu di Cipondoh yang memproduksi 15-20 kilogram sabu per bulan. Di Cibinong memproduksi 500 butir per hari, kemudian satu "home industry" sabu di Kalideres.

Baca juga: Barang di gudang senilai Rp1 miliar dibobol di Taman Sari

Baca juga: Polrestro Jakarta Barat gagalkan peredaran narkoba jelang tahun baru

Baca juga: Residivis narkoba ditangkap karena simpan sabu-sabu

Baca juga: Polisi selidiki warga Palmerah meninggal akibat dibegal


Adapun yang melibatkan jaringan internasional yaitu jaringan Amerika-China-Indonesia dengan sabu seberat 28 kg. Kemudian jaringan Myanmar-Thailand-Indonesia dengan barang bukti sabu 30 kg.

Kemudian yang melibatkan institusi pendidikan dan menggegerkan publik adalah pengungkapan ganja di jaringan kampus dengan total 80 kg di sejumlah kampus serta gudang narkotika Gol IV di ruang bekas laboratorium sekolah di Kembangan.

Perjalanan ditutup kemudian dengan pengungkapan peredaran narkoba jelang pergantian tahun, dengan tujuh tersangka serta barang bukti sabu 13 kilogram, ganja 34 kilogram, ekstasi 200 butir, dan Happy Five sebanyak 220 butir.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019