Indeks KOSPI kehilangan 6,54 poin atau 0,30 persen menjadi 2.197,67
Seoul (ANTARA) - Bursa saham Korea Selatan mengakhiri hari perdagangan terakhir tahun ini, Senin, di wilayah negatif, karena investor menahan diri dari mengambil posisi agresif menjelang akhir tahun.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) kehilangan 6,54 poin atau 0,30 persen menjadi 2.197,67, sebut Xinhua.

Volume perdagangan mencapai 410 juta saham senilai 4 triliun won atau setara 3,5 miliar dolar AS.

Baca juga: Bursa saham China ditutup reli pada perdagangan Senin
Baca juga: Bursa Tokyo ditutup jatuh, investor kunci keuntungan pada akhir tahun


Indeks patokan yang dimulai tahun ini pada 2.050,55, naik 7,7 persen sepanjang tahun. Bursa utama dijadwalkan akan dibuka kembali pada 2 Januari 2020.

Pada hari perdagangan terakhir, Indeks KOSPI bergerak dalam kisaran sempit dari 2.190-2.200 poin. Optimisme dan pesimisme masih beragam di kalangan investor atas ekspektasi sengketa perdagangan global tahun depan, kata pengamat pasar.

Korea Selatan, yang sangat bergantung pada ekspor untuk pertumbuhan ekonomi, mengalami penurunan ekspor selama 12 bulan berturut-turut hingga November karena perdagangan global dan penurunan industri chip global.

Industri semikonduktor global secara luas diperkirakan akan pulih pada paruh pertama tahun depan, sementara harapan membayangi penyelesaian perang dagang.

Investor asing adalah menjadi pemain yang melepas saham di pasar saham lokal, tetapi investor institusional dan ritel membeli saham, yang membatasi penurunan KOSPI lebih lanjut.

Saham-saham berkapitalisasi besar ditutup bervariasi. Saham pemimpin pasar Samsung Electronics tergelincir 1,2 persen dan raksasa chip memori SK Hynix merosot 2 persen.

Saham pembuat suku cadang mobil terbesar Hyundai Mobis berkurang 0,6 persen dan raksasa biosimilar Celltrion mundur 1,6 persen.

Saham pembuat baja terkemuka POSCO turun 0,8 persen, tetapi saham mesin pencari yang paling sering digunakan Naver naik 1,6 persen.

Saham Perusahaan kimia terkemuka LG Chem naik 2,3 persen, dan Samsung BioLogics unit biofarmasi Samsung Group bertambah 0,8 persen.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.156,4 won terhadap dolar AS, naik 5,1 won dari penutupan sebelumnya.

Harga obligasi berakhir lebih tinggi. Imbal hasil surat utang tiga-tahun yang likuid turun 1,0 basis poin menjadi 1,360 persen, dan pengembalian obligasi pemerintah lima-tahun menyusut 0,5 basis poin menjadi 1,480 persen.

Baca juga: IHSG tutup tahun di zona merah, imbas "January Effect"

Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019