Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan bahwa ekonomi Lampung diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,3 hingga 5,7 persen (year on year) pada 2020.

"Dengan berbagai tantangan ke depan, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2020 akan berada pada kisaran 5,3 hingga 5,7 persen atau lebih baik dibandingkan pertumbuhan tahun 2019," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menyebutkan kondisi global yang cenderung masih bergejolak dapat terkompensasi dengan masih kuatnya ekonomi domestik Lampung di tahun depan.

Baca juga: BI perkirakan ekonomi Lampung 2020 tetap tumbuh di atas lima persen

Budiharto menjelaskan ekonomi global yang membuat perlambatan ekonomi di negara-negara sumber pertumbuhan dunia menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekspor Lampung tahun 2019 dibandingkan tahun 2018.

Bahkan, lanjut dia, pada triwulan I dan III ekspor Lampung mengalami kontraksi. Namun demikian, masih kuatnya konsumsi domestik membawa perekonomian Lampung di tahun 2019 masih mampu tumbuh positif dan masih berada di atas pertumbuhan tahun 2018 dalam kisaran 5,1-5,5 persen (yoy).

Budiharto menjelaskan pada 2020, konsumsi domestik diperkirakan masih akan menjadi penopang utama ekonomi Lampung.

Baca juga: BI: Ekonomi Lampung masih tumbuh tinggi pada 2019, ini pendorongnya

Perkiraan peningkatan disposible income yang diindikasikan dengan adanya kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) Lampung sebesar 8,51 persen (yoy), pelaksanaan Pilkada di 8 kabupaten/kota akan menjadi pendorong peningkatan konsumsi domestik.

Namun demikian, menurut dia, kemungkinan tidak adanya kenaikan gaji pokok PNS (Pegawai Negeri Sipil) tahun 2020 dan juga kenaikan beberapa tarif kebutuhan dasar dapat menjadi faktor yang menahan pertumbuhan konsumsi lebih tinggi di tahun depan.

"Masih berlangsungnya beberapa proyek strategis nasional di Lampung serta beberapa rencana pembangunan proyek daerah dapat menjadi penopang ekonomi Lampung di tahun 2020. Meskipun nilai realisasi investasi diperkirakan akan menurun dibandingkan tahun 2018 dan 2019 seiring dengan telah selesainya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," tambahnya.

Baca juga: Pemprov Lampung dorong ekonomi kerakyatan berbasis digital

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019