Jakarta (ANTARA) - Aktor Zac Efron buka mulut tentang kabar bahwa ia baru-baru ini jatuh sakit saat syuting acara reality show di Papua Nugini, Senin (30/12).

Media Australia mengabarkan aktor 32 tahun itu diterbangkan dengan helikopter ke Australia untuk mendapat perawatan setelah terkena infeksi bakteri, kemungkinan tifus, saat syuting serial "Killing Zac Efron".

Dalam unggahan di Instagram, Senin, dilengkapi dengan fotonya bersama keluarga di Papua Nugini, Zac Efron mengatakan dia sudah di rumah "untuk liburan bersama teman dan keluarga".

"Terima kasih untuk orang-orang yang menghubungiku," tulis dia. "Saya memang sakit di Papua Nugini tapi saya langsung pulih dan menyelesaikan tiga pekan luar biasa di P.N.G."

Glenn McKay, seorang dokter di Medical Rescue Group, mengatakan kepada surat kabar Daily Telegraph pada hari Minggu bahwa ia tidak dapat membahas informasi pribadi pasien, tetapi dapat mengkonfirmasi “bahwa Medical Rescue menerima seorang warga AS berusia 30-an dari PNG ke Brisbane baru-baru ini untuk perawatan medis. ”

Surat kabar itu melaporkan bahwa dokter mengizinkan Efron terbang pulang ke Los Angeles pada malam Natal.

Demam tifus ditularkan oleh makanan dan air yang terkontaminasi, dan membunuh 216.000 hingga 600.000 orang di seluruh dunia setiap tahun.

"Killing Zac Efron" disebut sebagai seri petualangan di mana bintang "The Greatest Showman" berkelana "jauh ke dalam hutan pulau terpencil yang berbahaya untuk mengukir namanya sendiri dalam sejarah ekspedisi."

Seri ini dibuat oleh platform Quibi, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan April.

Efron sebelumnya mengunggah gambar di media sosial yang menunjukkan dia di Sungai Sepik PNG dan bepergian ke Desa Yanchan untuk melihat upacara tradisional penyayatan kulit.

Baca juga: Kondisi gawat darurat, Zac Efron dilarikan ke rumah sakit

Baca juga: Zac Efron perankan pembunuh berantai Ted Bundy di drama baru

Baca juga: Zac Efron dan Amanda Seyfried isi suara untuk film Scooby-Doo

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019