Semarang (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo mengajak anggota Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama Jawa Tengah ikut berperan aktif dalam menjaga kedamaian dan kerukunan di provinsi setempat.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menerima kunjungan Ketua Pengurus Wilayah RMI Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Kiai Haji Nur Machin di ruang kerjanya, di Semarang, Selasa.

Secara khusus, Ganjar berpesan agar organisasi yang diketuai kakak kandung KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf (Ketua DPW PKB Jawa Tengah) tersebut fokus memberikan pelajaran budi pekerti, pendidikan karakter dan aktif memanfaatkan media sosial untuk membuat Jateng sejuk, damai, serta benar.

Baca juga: Ganjar Pranowo sebut kerukunan jadi tantangan pada Pilkada 2020

"Saya minta, RMI Jateng ikut membawa kesejukan, kedamaian dan ada wajah Islam rahmatan lil 'alamin di Jateng ini. Budaya kenduren dengan 'ngumpul-ngumpulnya', keakrabannya, dibudayakan lagi karena budaya itu, 'ngumpul-ngumpul' itu, 'angel' dipecah belah," katanya.

Sebagai sesama anak bangsa, Ganjar berpendapat jika umat Islam di Jateng pun perlu disatukan dengan beragam cara misalnya mengenakan sarung batik, surjan, dan blangkon ketika menghadiri pengajian.

"Apalagi jumlah pesantren di Jateng itu banyak, ribuan. Santrinya juga ribuan, ini menjadi kekuatan pemersatu bangsa," ujarnya.

Baca juga: Ganjar disambut santri dan suster saat sidak gereja

Dalam pertemuan tersebut, Gus Machin yang juga mengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang itu datang bersama KH Abu Choir, Sekretaris PW RMI NU Jateng sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darur Ridhwan Al Fadholi Pati, KH Ahmad Fadhlullah Turmudzi dari Ponpes APIK Kaliwungu Kendal KH Miftahuddin dari Ponpes Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara, dan KH Ahmad Zaki Fuad dari Ponpes Khozinatul Ulum Blora.

Menurut Gus Machin, silaturahim itu juga dalam rangka meminta Ganjar untuk hadir dalam Naharul Ijtima yakni pertemuan rutin dua bulanan RMI yang akan berlangsung pada 12 Januari 2020 di Pondok Pesantren Anwarush Sholihin, Purwokerto.

"Kami minta Pak Ganjar hadir untuk memberikan pengarahan tentang menangkal paham radikal. Yang hadir para pengasuh pondok pesantren se-Jateng, bu nyai, pak kiai, guru mengaji, guru madin," katanya.*

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019