Jakarta (ANTARA) - Buruknya lini pertahanan Tottenham Hotspur sukses membuat sang manajer frustrasi, sebab menurutnya hal itu tidak mengimbangi kualitas serangan yang sudah diperlihatkan timnya sejauh ini.

Wajar Mourinho berang sebab dalam delapan penampilan ia mendampingi Tottenham di Liga Inggris, gawang The Lilywhites sudah 12 kali kebobolan.

Padahal, lini serang Tottenham tergolong subur sejak kedatangan Mourinho menggantikan Mauricio Pochettino pada 20 November lalu, yakni sudah mengemas 18 gol dalam periode pertandingan yang sama.

Baca juga: Mourinho sesalkan kegagalan maksimalkan peluang ke gawang Norwich

"Masalahnya ada pada bagaimana kami bisa kebobolan gol dan cara kami bermain. Kami harus memperbaiki itu. Kami kebobolan banyak dan itu sungguh membuat frustasi" ujar Mourinho dikutip AFP.

"Jika saya adalah salah satu pemain di lini depan, saya akan sangat frustasi karena lini belakang kami tak mampu mengatasi itu," ujarnya menambahkan.

Kendati demikian, Mourinho menyatakan bahwa membeli bek anyar dalam bursa transfer nanti bukan merupakan solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut. Dia menekankan kepada para pemain untuk lebih berlatih lebih keras.

"Januari kami punya sedikit waktu untuk bekerja keras, dan dengan itu kami akan mencoba memperbaiki masalah itu," katanya.

Baca juga: Meski diberikan 300 juta poundsterling, Mourinho ogah belanja pemain

Mourinho tentu harus mampu membuktikan bahwa ia mampu memperbaiki penampilan lini belakang kala melawat ke Southampton pada laga lanjutan Liga Inggris, Kamis (1/1) dini hari WIB. The Saints akan menjadi tantangan berat baginya, terlebih mereka selalu mencetak gol ke gawang Tottenham.

"Dalam empat laga tandang (melawan Southampton), kami menang dua kali, seri satu kali, dan kalah satu kali. Itu sungguh bikin frustasi," pungkas Mourinho.

Baca juga: Jose Mourinho enggan bicarakan masa depan Christian Eriksen
Baca juga: Klasemen Liga Inggris: Liverpool tutup 2019 jaga keunggulan 13 poin

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020