Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis potensi luapan di sejumlah pos pantau dan pintu air karena tinggi muka air (TMA) naik akibat hujan sejak Selasa (31/12).

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, BPBD DKI pada Rabu pukul 06.00 WIB, empat titik pantau pintu air dalam status Siaga 3 atau Waspada, dua titik pantau Siaga 2 atau Kritis dan satu titik pantau keadaan Siaga 1 atau bencana.

Pintu air yang berstatus Siaga 3 diantaranya pintu air Pos Pesanggrahan dengan TMA 175 centimeter (cm),  Angke Hulu dengan TMA 185 cm, Pasar Ikan dengan TMA 185 cm dan Sunter Hulu dengan TMA 200 cm.

BPBD DKI telah memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak akibat Siaga 3 di Pos Pantau Angke Hulu, yakni Rawa Buaya, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Kembangan Utara, Kedoya Utara, Duri Kosambi, Kapuk dan Kedaung Kali Angke.

Selanjutnya berstatus Siaga 2 dalam kondisi hujan adalah Pintu Air Manggarai dengan TMA 920 cm dan Pulo Gadung dengan TMA 735 cm.

Wilayah yang berpotensi terdampak di Pintu Air Manggarai di antaranya Gondangdia, Grogol, Jati Pulo, Kalianyar, Karet Tengsin, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Menteng, Petamburan dan Tomang.

Baca juga: MRT tetap beroperasi normal
Baca juga: Banjir landa Komplek DKI Joglo Jakarta Barat
Baca juga: Sejumlah perjalanan kereta api terganggu akibat banjir Jakarta


Pos Pintu Air Karet berstatus Siaga 1 atau bencana dalam kondisi hujan dengan TMA 630 cm.

Wilayah yang berpotensi terdampak akibat Siaga 1 Pintu Air Karet, yakni Grogol, Jati Pulo, Kalianyar, Karet Tengsin, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Petamburan dan Tomang.

BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi kepada lurah serta warga yang tinggal di bantaran kali terkait kenaikan tinggi muka air tersebut melalui media sosial dan laman instansi tersebut.

Pemberitahuan juga telah diberikan kepada Camat dan Lurah melalui grup pesan aplikasi WhatsApp.
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020