Bekasi (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk korban terdampak banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat bersama jajaran Kemensos meninjau langsung lokasi banjir di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Timur, Kota Bekasi, Kamis (2/1/2020).

Di lokasi itu Harry membagikan logistik untuk keperluan ribuan warga Margahayu yang terdampar banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi serta luapan Kali Bekasi tersebut.

Baca juga: Mensos pastikan stok bantuan bencana aman hadapi musim hujan

"Selain meninjau langsung, kami distribusikan bantuan sebesar Rp2,43 miliar untuk warga terdampak banjir," kata Harry.

Bantuan terdiri dari makanan anak, mi instan, tenda gulung, kasur, peralatan keluarga, dan bantuan perlengkapan Tagana.

Menteri Sosial, Juliari P Batuabara mengatakan bantuan kebutuhan dasar secara bertahap sudah dikirimkan ke wilayah terdampak sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana untuk membantu evakuasi warga.

"Pendistribusian logistik terus dilakukan selama beberapa hari ke depan," katanya.

Menurut dia sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, dalam setiap kejadian bencana pemerintah harus segera turun memberikan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap warga dan memastikan mereka ditangani dengan sebaik-baiknya. Untuk itu semua jajaran diminta untuk koordinasi dan langsung turun membantu korban banjir.

Baca juga: Kepala BNPB: Penanganan banjir Jabodetabek terintegrasi

Pada saat bencana tugas Kementerian Sosial adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian serta Klaster Logistik.

"Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya," ungkapnya.

Kementerian Sosial mengerahkan seluruh potensi penanggulangan bencana alam yakni pengerahan personil TAGANA dan Sahabat TAGANA, KSB, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan NGO.

Baca juga: Menkes Terawan kunjungi korban banjir ajak doakan agar banjir surut
Baca juga: Sekitar 2000 KK terdampak banjir bandang di sejumlah wilayah Lebak
Baca juga: PDIB harapkan penanganan terbaik bagi para korban banjir Jabodetabek

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020