Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meninjau sejumlah lokasi banjir Jakarta, Kamis.

"Hari ini, saya mencoba meninjau beberapa titik yang terdampak banjir Jakarta untuk mengecek kondisi lapangan, terutama bantuan apa saja yang dibutuhkan," ujar Muhadjir di sela-sela melakukan peninjauan.

Banjir Jakarta itu mendapat perhatian Menko PMK dengan meninjau pintu air Manggarai dan juga lokasi pengungsian di Perkumpulan Kharisma Usada Mustika (Yaskum) di Kembangan Utara, Jakarta Barat.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir mengatakan pihaknya juga melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana yang ada, sehingga jika ada kejadian cuaca ekstrem lagi bisa diantisipasi.

"Ini semacam siklus 25 tahunan, yang mana kejadiannya cukup ekstrem dan yang terkena dampak tidak hanya Jakarta saja, tetapi wilayah-wilayah lainnya," kata dia.

Baca juga: Pantau Kampung Pulo-Manggarai, Anies sebut bencana banjir terkendali

Muhadjir menjelaskan banyak yang tidak menyangka terjadinya musibah banjir tersebut. Pasalnya, hujan ekstrem terjadi pada musim liburan dan juga saat masyarakat sedang lengah.

"Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, ketika kita sedang bergembira, sedang bersuka ria jangan lupa mungkin bala siap mengintai kepada kita," ujar dia.

Baca juga: Polda Metro pastikan keamanan rumah terdampak banjir

Menko PMK juga memuji langkah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan banjir.

"Langkah-langkah yang dilakukan sangat tepat, termasuk dalam mengelola jalur air utama ini. Untuk mengantisipasi agar daerah-daerah tidak kebanjiran. Jadi kalau masih banjir itu memang suatu yang tidak terelakkan, tapi mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi, air akan surut," kata dia.

Baca juga: Anies: Fokusnya sekarang pada evakuasi penyelamatan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pihaknya ikut membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi persoalan banjir di wilayah itu. Petugas yang diterjunkan merupakan petugas yang memiliki kompetensi dan perlengkapan yang memadai.

"Kedua, kita juga harus mengingatkan masyarakat yang berada di aliran sungai untuk mengungsi. Sebagaimana sudah diingatkan BMKG, curah hujan tinggi maka daerah di sepanjang aliran sungai harus dikosongkan," kata Doni.

Doni menyebut setidaknya terdapat 64.000 korban banjir mengungsi akibat banjir yang melanda kawasan Jabodetabek. Sedangkan untuk korban jiwa, pihaknya belum berani mengungkapkan karena harus ada data yang akurat dan juga saksi mata.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020