Jakarta (ANTARA) - Untuk membantu korban akibat banjir Jakarta, Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendirikan posko kemanusiaan di wilayah Jabodetabek sebagai upaya pemberian bantuan kepada para korban yang terdampak.

"Kami sedang dalam proses pendirian puluhan induk posko wilayah dan daerah di Jabodetabek," kata Direktur Program ACT Wahyu Novyan di Jakarta, Kamis, terkait bantuan yang diupayakan untuk membantu korban banjir Jakart.

Ia mengatakan, terkait banjir Jakarta, selama sepekan ke depan, ACT akan mendirikan sebanyak 14 induk posko wilayah yang masing-masingnya membawahi tiga Induk posko daerah.

Posko-posko tersebut, di antaranya lima posko di Jakarta, tiga posko di Tangerang, dua posko di Bekasi, dua posko di Bogor, satu posko di Depok dan satu posko di Karawang.

Namun di samping adanya posko-posko yang akan didirikan tersebut, saat ini sudah ada posko ACT yang telah aktif dan melayani warga terdampak banjir. Posko tersebut di antaranya berada di Ciputat, Pondok Gede, Petamburan dan lainnya.

Selain mendirikan posko kemanusiaan, ACT juga tengah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan siap santap bagi korban banjir, baik yang bertahan di rumah maupun yang mengungsi.

"ACT juga mendistribusikan air bersih dan logistik termasuk selimut dan pakaian untuk warga terdampak banjir," katanya.

Baca juga: Anies Baswedan disarankan lakukan tiga hal atasi banjir

Kemudian, ACT juga menurunkan armada kemanusiaan untuk mendistribusikan bantuan ke posko pengungsian, baik itu "Humanity Food Truck" atau truk makanan kemanusiaan, "Humanity Water Truck" atau truk air kemanusiaan dan "Ambulance Pre-Hospital" atau pra-rumah sakit ambulans.

"Nanti kami juga akan distribusikan air minum wakaf dan global wakaf bagi warga Jakarta yang terdampak banjir," ujar dia.

Baca juga: Banjir Jakarta, dokter peringatkan warga waspadai beberapa penyakit

Secara umum, banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dipicu oleh hujan deras sejak Selasa (31/12) sore. Namun, curah hujan tersebut diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan Januari hingga Maret 2020.

Baca juga: Banjir Jakarta, Menko PMK tinjau sejumlah lokasi

Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) per 1 Januari 2020, lebih dari 31 ribu orang mengungsi dari rumahnya dan 16 orang meninggal akibat banjir.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020