Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku memperingati 202 tahun perjuangan pahlawan nasional asal Maluku, Martha Christina Tiahahu yang dipusatkan di Kota Ambon, Kamis.

Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nataniel Orno bertindak sebagai inspektur upacara peringatan yang dipusatkan di kawasan Tugu Martha Christina Tiahahu di kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, dan diikuti pimpinan TNI-Polri serta instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan pemuda.

Peringatan tersebut juga dihadiri oleh Leo Tuahahu sebagai ahli waris sekaligus merupakan generasi ke enam dari Paulus Tiahahu (ayahanda Martha Christina Tiahahu).

Peringatan tersebut mengingatkan semua generasi di Maluku bahwa kemerdekaan bangsa adalah hasil jerih perjuangan pahlawan jaman dahulu termasuk Martha Christina Tiahahu, sebagai salah satu perintis kemerdekaan bangsa dan negara.

Baca juga: Atlet muda Indonesia ingin kisah kepahlawanan Martha Christina Tiahahu difilmkan
Baca juga: Nusa Laut diusulkan jadi warisan dunia


Wagub juga mengutip pernyataan bapak pendiri bangsa, Presiden Soekarno bahwa "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya".

"Atas nama pemerintah dan masyarakat Maluku kami menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala jasa dan perjuangan Martha Christina Tuahahu," katanya.

Kepala ahli waris Pahlawan nasional asal Negeri Abubu, Pulau Nusalaut, kabupaten Maluku Tengah yang diberi gelar "Ina Ata" (Nenek Martha), Wagub menegaskan, perjuangan dengan pengorbanan jiwa dan raga yang ditunjukkan Martha Christina dalam usia sangat belia untuk mempertahankan NKRI dari penjajah, adalah sebuah kebanggaan abadi turun temurun yang patuh disyukuri.

Menurutnya kesediaan berkorban bukanlah sebuah hal yang mudah. Terlebih lagi ketika seseorang memiliki posisi, status sosial dan kedudukan yang baik dan nyaman, di mana secara naluri akan cenderung mempertahankannya sebisa mungkin.

"Namun, yang ditunjukkan Martha Christina maupun pahlawan nasional lainnya justr terbalik. Banyak dari mereka rela mengorbankan kedudukan, harta benda, keluarga bahkan nyawa demi bangsa, negara dan kemerdekaan," tandasnya.

Untuk mengisi perjuangan para pahlawan, Wagub mengajak generasi muda masa kini untuk menanamkan dan menggelorakan semangat juang pantang mundur para pahlawan, serta tidak menganggap peringatan tersebut sebagai sebuah seremonial belaka serta harus melakukan aksi dan program kerja nyata yang bertujuan mewariskan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi mendatang.

Baca juga: Warga Maluku peringati hari Pahlawan Pattimura

Peringatan tersebut juga harus dimaknai sebagai momentum mengingatkan masyarakat Maluku bahwa karakter dan nilai kepahlawanan harus terus hidup dan berkembang dalam diri generasi muda.

Pemprov Maluku, tandas Wagub akan terus bekerja keras meningkatkan sumber daya manusia sehingga semakin profesional, kreatif, mandiri, dan berprestasi.

"Kita akan menata birokrasi sesuai program Nasional Reformasi Birokrasi. Penataan ini bertujuan agar birokrasi kita dapat berpacu dan berlomba menghasilkan kinerja dan prestasi," ujarnya.

Usai peringatan, Gubernur bersama pimpinan TNI-Polri dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta ahli waris melakukan tabur bunga di perairan depan Mako Lantamal IX Ambon, di Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Baca juga: Gubernur Bangga Leimena Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Baca juga: Mendagri: Semangat Pattimura Jadi Motivasi Bangun Maluku

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020