Jakarta (ANTARA) - Katy Perry mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami depresi berat saat menggarap album terakhirnya "Witness", antara tahun 2017 dan 2018.

Namun tunangannya, aktor Orlando Bloom terus memberikan dukungan dan menjadi kekuatannya.

Baca juga: Katy Perry dituduh lecehkan model pria saat pesta

"Saya menjadi depresi dan tidak ingin bangun dari tempat tidur. Di masa lalu, saya bisa mengatasinya tetapi kali ini terjadi sesuatu yang membuat saya jatuh di banyak tangga. Saya benar-benar harus menjalani perawatan kesehatan mental," kata Katy dilansir NME, Jumat.

Pelantun "Roar" ini melanjutkan, "Saya sudah menjalani terapi, telah melalui Proses Hoffman, melakukan pengobatan herbal."

Menurut Katy, peran Orlando sangatlah penting untuk menjaga keseimbangannya, bahkan dia menyebutnya sebagai jangkar.

"Saya memiliki pasangan yang juga ingin menemukan keseimbangan, yang sedang dalam perjalanan spiritualnya sendiri," ujar pelantun "Hot & Cold" itu.

"Dia adalah seorang jangkar yang menahan saya, dan dia sangat nyata. Dia bukan penggemar nomor satu Katy Perry, tapi dia penggemar nomor satu Katheryn Hudson (nama asli Katy Perry)," lanjutnya.

Sementara itu, Katy diperkirakan akan merilis tindak lanjut dari album "Witness" tahun ini. Pada 2019, dia merilis tiga single "Small Talk", "Never Really Over" dan "Harleys in Hawaii".


Baca juga: Orlando Bloom tak sabar punya anak dengan Katy Perry

Baca juga: Alasan Katy Perry tidak beli kado Natal

Baca juga: Katy Perry dan Orlando Bloom batal nikah bulan ini

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020