Lebak, Banten (ANTARA) - Banjir bandang akibat luapan air Sungai Ciberang sepanjang Rabu (1/1) menyebabkan 28 jembatan permanen dan jembatan gantung di enam kecamatan di Kabupaten Lebak rusak menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi dari Lebak, Jumat, mengatakan bahwa kerusakan jembatan-jembatan tersebut berdampak pada kegiatan pengangkutan hasil bumi di daerah-daerah yang terdampak banjir di Kabupaten Lebak.

Ia menambahkan, kerusakan jembatan juga membuat warga beberapa desa di Kecamatan Lebak Gedong dan Kecamatan Sajira kesulitan mengakses bantuan evakuasi dan bantuan pangan.

Kaprawi berharap jembatan-jembatan yang rusak akibat banjir bisa segera diperbaiki agar aktivitas penanganan dampak bencana tidak terhambat dan kegiatan ekonomi warga tidak lama terganggu.

"Selain jembatan putus juga tiga unit gedung sekolah roboh dan jalan sepanjang 40 meter yang ambles," katanya.

Banjir menyebabkan kerusakan pada bangunan SDN I dan SDN II Desa Banjarsari serta SMPN 4 Lebak Gedong di Kecamatan Lebak Gedong.

BPBD Lebak sudah melaporkan kerusakan infrastruktur jembatan dan gedung sekolah akibat bencana banjir kepada pemerintah daerah agar bisa segera diperbaiki.

Banjir melanda 27 desa di enam kecamatan di Lebak. Bencana itu menyebabkan tiga orang terseret banjir sehingga meninggal dunia.

Nunu, seorang relawan Kecamatan Cipanas, mengingatkan warga yang tinggal di tepi bantaran Sungai Ciujung agar meningkatkan kewaspadaan.

"Kami mengingatkan warga, jika hujan lebat lebih dari lima jam sebaiknya mengungsi ke lokasi yang aman dari ancaman bencana banjir dan longsor," katanya.

Baca juga:
Banjir bandang di Lebak akibatkan 1.060 rumah rusak berat
Tiga warga Lebak meninggal terseret luapan air Sungai Ciberang

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020