Jakarta (ANTARA) - Peramban Firefox dari Mozilla memberikan kemampuan pengguna untuk menghapus data mereka, menyikapi undang-undang perlindungan data pribadi yang baru saja berlaku di California, Amerika Serikat.

Undang-undang California Consumer Privacy Act (CCPA) berlaku efektif mulai 1 Januari 2020.

"Mozilla sudah lama mendukung undang-undang privasi data yang memberdayakan manusia, termasuk CCPA," kata Mozilla dalam blog resmi, dikutip Jumat.

Mozilla mengaku hanya mengumpulkan data telemetry pengguna, yaitu data umum seperti berapa banyak tab yang dibuka dan berapa lama menggunakan Firefox. Dalam keterangan tersebut, Mozilla menegaskan data telemetri tidak memuat situs apa yang dibuka pengguna atau pencarian apa yang dilakukan pengguna di browser tersebut.

"Kami tidak mengumpulkan data telemetri di mode privat dan kami selalu memberikan kemudahan untuk mematikan telemetri di Firefox," kata Mozilla.

Firefox memberikan kuasa pada pengguna mereka untuk menghapus data, termasuk data telemetri yang disimpan di sistem Mozilla.

Pembaruan ini berlaku untuk semua pengguna Firefox, bukan cuma di California, mereka akan menggulirkan versi terbaru Firefox mulai 7 Januari mendatang.

Baca juga: Mozilla Firefox akan tersedia versi berbayar, tawarkan fitur premium

Baca juga: Firefox Rocket ganti nama menjadi Firefox Lite

Baca juga: Passwords Anda dicuri, lacak dengan Firefox Monitor

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020