Medan (ANTARA News) - Tim nasional Jepang keluar sebagai juara I Kejuaraan Basket Asia Putri Yunior U-18/2008, setelah menjungkalkan China dengan score 90-87 pada pertandingan final yang digelar di GOR Angkasa Lanud Medan, Minggu. Pada pertandingan yang berlangsung cukup seru dan dipadati penonton, secara tak terduga para pemain Jepang yang bertubuh pendek "membabat" habis tim China yang bertubuh tinggi dan jangkung. Padahal, di quarter I, China justru unggul angka dan berada di atas angin, para pemainnya lebih banyak melakukan rebounds di jaring Jepang. Namun pertandingan yang berjalan cepat, saling menyerang, tiba-tiba saja berubah di quarter III, permainan berhasil diambil alih tim dari negeri "matahari terbit". Di quarter tersebut, tim "tirai bambu" itu, lebih banyak ketinggalan rebounds dari tim nasional Jepang. Hal ini sempat mengejutkan assisten pelatih China, yakni Li Xin mantan pebasket Olimpiade 1992. Sementara itu, akibat semakin menurunnya stamina tim China di quarter III, pelatih tim nasional Jepang, Tatsuya Isshiki memanfaatkan peluang dengan terus memompa semangat anak buahnya hingga bermain gemilang. Di event Asia bergengsi itu, Jepang menurunkan pemain tangguh dan terbaik, yakni Ramu Tokashiki, Yuka Mamiya, Misaki Onuma dan Yukine Abe yang melakukan defensive rebounds di daerah pertahanan China. Sedangkan China juga menurunkan pemain yang berpengalaman, yakni Chenrui Zhang, Siyue Qiu, Shuang Zhao dan Bowen Zheng. Pelatih Jepang, Tatsuya Isshiki usai pertandingan, mengungkapkan, ia tidak menyangka tim asuhannya itu keluar sebagai pemenang, yang menjadi prestasi luar biasa selama dia dipercaya menangani tim nasional itu. Menurut Tatsuya, pada pertandingan tersebut, dia melihat anak asuhnya sempat marasa ragu apakah mungkin mereka dapat mengalahkan tim China yang berbadan tinggi dan bermain lincah. Selain itu, pemain Jepang sering ketinggalan rebounds dengan pemain China. "Pemain China benar-benar tangguh dan memiliki pengalaman tanding di Asia," katanya. Namun demikian, berkat kerja keras yang dilakukan pemain Jepang, akhirnya China berhasil dikalahkan. "Kemenangan itu merupakan prestasi cukup besar bagi saya sebagai pelatih, ini sejarah hidup bagi saya," kata Tatsuya. Assisten pelatih China, Li Xin mengatakan, dia mengakui pemain Jepang cukup gigih dan memiliki semangat pantang menyerah. "Semangat juang yang cukup tinggi yang dimiliki Jepang perlu dicontoh," katanya. Menurutnya materi pemain Jepang juga sangat bagus. "Jadi wajar, Jepang keluar sebagai pemenang dalam kejuaraan Asia Putri Yunior. Dalam pertandingan itu, hanya satu pemenang," ujarnya. Pada acara penutupan Kejuaraan Basket Asia, Ketua PB Perbasi, Noviantika Nasution, dalam sambutannya mengatakan pertandingan Kejuaraan Basket Asia yang digelar di Indonesia dan dipusatkan di Medan ini berjalan sukses, aman dan lancar. Menurut dia, sukses event Asia itu, suatu penghormatan atau penghargaan cukup besar bagi Indonesia dan begitu juga PB Perbasi. Untuk itu, kita mengucapkan terima kasih kepada Presiden FIBA Asia yang telah mempercayai Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Basket Asia Putri Yunior. Kemudian, lanjutnya, kepada peserta yang ikut meramaikan event tersebut, ia tidak lupa mengucapkan terima kasih dan mengharapkan kerjasama seterusnya dapat ditingkatkan. Pada acara penutupan tersebut, Sekretaris FIBA ASIA, Dato` Yeoh Choo Hock menyerahkan hadiah kepada juara I pada Kejuaraan Basket Asia, Jepang dan juara juara ke II China. Dan juara ke III, yakni Korsel, setelah mengalahkan Taipei dengan score 94-73. Tim nasional Jepang yang keluar sebagai juara basket Asia itu, akan mewakili negara Asia pada Kejuaraan Basket Dunia Putri Yunior yang rencananya akan digelar di Bangkok, 2009 mendatang. Kejuaraan Basket Asia itu, terdiri dari Divisi I, yakni China, Jepang, Korea, Taipei, Malaysia dan India. Sedangkan Divisi II, Indonesia, Thailand, Philipina, Singapura, Hongkong dan Kazakhstan. Event yang diikuti 12 negara di Asia itu, dilangsungkan pada 2-9 November 2008.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008