Palembang (ANTARA) - Sebanyak 1.700 personel gabungan mulai bersiaga mengantisipasi bencana banjir dan angin kencang di Kota Palembang selama hingga April 2020.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, Jumat, mengatakan personel gabungan terdiri dari Polisi ,TNI, Dishub, Basarnas, BMKG, Dinas Pemadam dan Penanggulangan Bencana, dan Satpol PP di wilayah Kota Palembang.

Baca juga: Warga terendam banjir di Kedoya butuh bantuan sembako dan air bersih

Baca juga: Bulog pasok bahan pangan untuk korban banjir Jabodetabek

Baca juga: Pilih bertahan atau mengungsi kala banjir datang


"Musim hujan telah dimulai sejak awal Desember 2019 dan akan berakhir pada April 2020, maka perlu kesiapan matang agar potensi banjir serta angin kencang bisa ditanggulangi," kata Kombes Pol Anom saat memimpin Apel Siaga Bencana Alam.

Menurut dia intensitas hujan di Kota Palembang mulai meningkat sejak pertengahan Desember 2019 dan sempat berada di level ekstrem yang merobohkan puluhan pohon serta menggenangi pemukiman.

Selain pohon tumbang, hujan juga kerap menyebabkan kemacetan karena sejumlah ruas jalan raya tergenang, sehingga kesigapan petugas pengatur lalu lintas sangat dibutuhkan masyarakat.

Tim gabungan telah menyiapkan pemetaan lapangan serta peralatan-peralatan berupa perahu karet, pelampung, tenda darurat, obat-obatan, pompa penyedot, mobil ambulance, mobil evakuasi dan peralatan tanggap bencana dari masing-masing instansi.

"Kami juga mengharapkan peran aktif masyarakat agar saling membantu jika terjadi banjir serta terus mencegah banjir dengan tidak membuang sampah ke saluran air," tambah Kombes Pol Anom.

Sementara Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo, mengatakan hujan disertai angin kencang masih berpotensi di Kota Palembang seiring menguatnya angin muson China Selatan.

"Angin muson China Selatan bergerak menguat melewati beberapa wilayah Indonesia termasuk Kota Palembang, jadi perlu kewaspadaan terhadap potensi hujan ekstrem yang puncaknya diprediksi pada Februari dan Maret 2020," ujar Nandang.

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020