Kami kesulitan untuk menembus Kampung Muara karena lumpurnya cukup tinggi
Lebak (ANTARA) - Tim evakuasi dari berbagai instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, Basarnas, relawan dan masyarakat kesulitan untuk menembus Kampung Muara Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak yang terisolir dan berlumpur akibat diterjang banjir bandang dan longsor.

"Kita berharap tim evakuasi dapat menyelamatkan warga di lokasi itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Jumat.

Baca juga: Gubernur Banten apresiasi penanganan banjir di Lebak

Selama ini, Kampung Muara Kecamatan Lebak Gedong terisolir akibat jembatan yang menghubungkan Kecamatan Cipanas - Sobang - Cibeber putus.

Selain itu juga medan menuju Kampung Muara sulit ditembus karena banyak lumpur dengan ketinggian satu meter.

Baca juga: Gubernur Banten pimpin penanganan banjir dan longsor Lebak

Saat ini, ruas jalan menuju Kampung Muara tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Mereka jika harus mengunjungi Kampung Muara terpaksa melintasi Kecamatan Muncang dengan jarak tempuh berjauhan.

Baca juga: Warga pengungsian bencana banjir di Lebak kesulitan air

Lokasi Kampung Muara hingga kini belum bisa dilakukan evakuasi karena kondisi medannya sangat rawan longsoran juga penuh lumpur, terlebih curah hujan masih terjadi.

Mereka petugas evakuasi itu menunggu cuaca kembali normal untuk menembus perbukitan Kampung Muara.

"Kami khawatir daerah itu longsor dan berlumpur, jika petugas memaksakan ke Kampung Muara," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir mengatakan bahwa warga Kampung Muara Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak tertimpa tanah longsor dan kini belum bisa dilakukan evakuasi.

Warga yang terkena longsor itu lima korban satu keluarga yang terdiri dari ayah dan empat anak.

Sebab, di Kampung Muara sulit ditembus karena banyak lumpur sehingga petugas evakausi membutuhkan waktu cukup lama.

"Kami kesulitan untuk menembus Kampung Muara karena lumpurnya cukup tinggi," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020