Jakarta (ANTARA) - SDN Pegangsaan Dua 05 Pagi, Kelapa Gading, Jakarta Utara, disiapkan agar bisa kembali digunakan untuk aktivitas belajar-mengajar semester baru pada Senin (6/1) mendatang, setelah difungsikan sebagai pos pengungsi banjir.

“Para pengungsi sudah diminta pulang semua ke rumah habis shalat Jumat kemarin, karena memang banjir sudah surut dan sekolah mau dipakai,” kata Hasyim, petugas penjaga SDN Pegangsaan Dua 05 Pagi, Sabtu.

Beberapa pekerja membersihkan halaman sekolah, setelah terlebih dahulu merapikan dan menata meja dan kursi di ruangan kelas.

Meskipun para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, sejumlah mobil milik para pengungsi masih terparkir di halaman sekolah.

Hasyim menyebutkan pihak sekolah sudah meminta warga memindahkan mobil-mobil itu ke rumah mereka agar lingkungan sekolah dapat dibenahi secara menyeluruh untuk kembali digunakan oleh guru dan siswa.

“Mobil ditaruh dulu saja di sini, jaga-jaga, karena kemarin rumah saya kebanjiran,” kata seorang warga yang memarkir mobilnya di halaman sekolah seraya memberikan gestur banjir setinggi betis.

Baca juga: Polsek Sawah Besar temukan jasad hanyut di Kalipasir
Baca juga: Banjir di Perumahan Green Ville Jakbar dikuras dengan tiga mesin pompa
Baca juga: Satu meninggal di rumah tergenang banjir di Green Ville Jakarta Barat


Hujan dengan intensitas tinggi pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2019) di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi  (Jabodetabek) serta sebagian Jawa Barat lainnya mengakibatkan banjir di sejumlah titik di wilayah itu mulai Rabu (1/1) dini hari.

Posko pengungsi banjir Jakarta pada Rabu malam saat puncak terjadinya bencana itu mencatat lebih dari 31 ribu orang mengungsi dari rumah mereka yang terendam air.

Gedung SDN Pegangsaan Dua 05 Pagi menampung sekitar 50 warga sekitar yang ditempatkan di ruang-ruang kelas di lantai dua. Para pengungsi membawa sendiri alas tidur seperti kasur lipat.

Pewarta: Suwanti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020