Kupang (ANTARA) - Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere, Nusa Tenggara Timur berhasil menyelamatkan lima orang wisatawan nusantara asal Solo, Jawa Tengah dan empat anak buah kapal KM Aditya yang tenggelam di Pulau Bidadari, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere, Nusa Tenggara Timur, I Putu Sudayana dalam keterangannya yang diperoleh Antara di Kupang, Sabtu mengatakan KM Aditya ditumpangi sembilang orang itu tenggelam di perairan Pulau Bidari, ujung barat pulau Flores.

Kapal Motor wisata Aditya yang ditumpangi 5 orang wisatawan dan empat ABK tenggelam pada koordinat 8°28'59.44"S - 119°50'27.94"E atau 2,65 NM dari pelabuhan laut Labuan Bajo.

Peristiwa tenggelamnya kapal wisata KM Aditya terjadi pada pukul 09.30 wita setelah dihantam gelombang yang keras saat berada di perairan Pulau Bidadari.

Kelima penumpang asal Solo, Jawa Tengah itu hendak berwisata ke Pulau Bidadari namun dalam perjalanan KM Aditya dihantam gelombang yang keras hingga tenggelam.

Ia mengatakan, kesembilan orang yang berada di atas KM Aditya semuanya berhasil diselamatkan tim SAR gabungan bersama nelayan di Labuan Bajo yang ikut melakukan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap para penumpang dan ABK KM Aditya.

Dikatakannya, para penumpang serta ABK yang berhasil diselamatkan langsung dievakuasi tim SAR ke Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan medis.

Menurut dia, upaya penyelamatan terhadap para penumpang dan ABK KM Aditya yang tenggelam di perairan Pulai Bidadari sempat mengalami kendala cuaca karena saat peristiwa itu berlangsung terjadi hujan lebat dan angin kencang.

"Ada satu tim yang pertama bergerak ke lokasi kejadian namun memilih kembali ke pelabuhan Labuan Bajo akibat cuaca yang tidak bersahabat. Kemudian Kita kerahkan RIB Pos SAR Manggarai Barat dan Speed Boat KSOP Labuan Bajo dan Mereka berhasil sampai ke lokasi kejadian sehingga bisa melakukan evakuasi terhadap para korban," kata I Putu Sudayana. ***3***
 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020