Walaupun menjadi tempat pengungsi, area SDN Pejagalan 09 sebetulnya tidak terbebas dari banjir
Jakarta (ANTARA) - Menjelang kegiatan belajar mengajar (KBM) yang akan dimulai pada Senin (6/1), pengungsi banjir di gedung SDN Pejagalan 09, Penjaringan, Jakarta Utara mulai meninggalkan gedung sekolah.

“Besok sudah bersih, hari Minggu (5/1) sudah siap pindah, karena sudah aman rumahnya. Senin mulai KBM juga,” ujar Kepala SDN Pejagalan 09, Joko Supriadi, ketika ditemui di lokasi sekolah pada Sabtu.

Gedung sekolah tiga lantai itu menjadi tempat pengungsian untuk warga sekitar, khususnya dari RT 01 dan RT 07 di wilayah RW 012 Kelurahan Pejagalan yang terdampak banjir sejak hari pertama tahun baru 2020.

Sejumlah 50 jiwa, terdiri dari 31 orang dewasa, 13 anak, serta enam balita menempati tiga ruangan kelas yang terletak di lantai dua sekolah tersebut.

Hujan dengan intensitas tinggi pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2019), di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta sebagian Jawa Barat mengakibatkan banjir di sejumlah titik di wilayah itu mulai Rabu (1/1) dini hari.

Baca juga: Usai jadi pos pengungsi, sekolah bersiap jelang semester baru

Baca juga: Jelang masuk sekolah, SDN 07 Rawajati tetap tampung pengungsi

Baca juga: Puluhan anak imigran di Pekanbaru ikut ujian SD pertama kali


Posko pengungsi banjir Jakarta pada Rabu malam, puncak terjadinya bencana itu, mencatat lebih dari 31 ribu orang mengungsi dari rumah mereka yang terendam air.

Walaupun menjadi tempat pengungsi, area SDN Pejagalan 09 sebetulnya tidak terbebas dari banjir. Pada hari pertama, misalnya, air merendam hingga setinggi paha orang dewasa, atau sekitar 90 sentimeter. Saat ini, jalan menuju sana hingga gerbangnya masih terendam air setinggi betis.

Namun, lantai dasar sekolah yang tinggi membuat air tidak masuk hingga ke dalam ruangan kelas, sehingga tidak ada fasilitas sekolah yang rusak diterjang banjir.

“Besok juga seluruh Bapak dan Ibu dewan guru akan datang ke sini untuk sama-sama membersihkan, karena memang yang terkena banjir hanya di lapangan, sebatas bagian bawah tiang bendera,” kata Joko, merujuk pada ketinggian enam anak tangga dari dasar lapangan.

Pewarta: Suwanti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020