Sukajaya, Bogor (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan satu unit helikopter di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Jawa Barat, karena sebagian wilayahnya terisolir lantaran sejumlah akses jalan darat terputus.

"Helikopter akan diperbantukan untuk melakukan upaya pendorongan logistik, dan juga mungkin evakuasi warga yang sakit dan terisolir," ujar Kepala BNPB, Doni Monardo saat meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu sore.

Baca juga: Akses darat terputus, logistik ke Sukajaya Bogor dipasok lewat udara

Menurutnya, tidak semua akses darat terputus di Kecamatan Sukajaya, hanya saja jika ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Saya dengar dari Pak Danrem dan Pak Wakil Bupati Bogor butuh waktu cukup lama untuk menuju kemari dengan jalan darat," kata Doni.

Meski begitu, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya, berdasarkan laporan cuaca yang ia terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan masih akan terus terjadi hingga bulan Februari.

"Oleh karenanya seluruh perangkat pemerintah di daerah baik kabupaten kota sampai tingkat desa, bahkan RT dan RW, harus betul-betul memahami dulu potensi ancaman ke depan," tuturnya.

Doni meminta masyarakat sementara tidak dulu tinggal di rumah yang di bawah ketinggian. Karena hal itu dianggapnya berisiko tinggi terkena longsor maupun banjir susulan.

"Tadi sudah disampaikan Pak Wakil Bupati, tidak boleh lagi ada yang berada di rumah, itu satu langkah yang sangat tepat, untuk menghindari jatuhnya korban berikutnya. Kenapa demikian? Karena kelihatannya rumah-rumah yang ada di kemiringan lebih dari 30 derajat itu sangat berisiko untuk longsor, atau bahkan tertimbun longsoran," paparnya.

Baca juga: BNPB imbau warga Bogor tak menanam tanaman semusim di lereng
Baca juga: BNPB usulkan inpres rencana kontigensi setiap daerah

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020