Jakarta (ANTARA) - Dua kali juara dunia Formula Satu Fernando Alonso yang akan memulai Reli Dakar pertamanya, Minggu, bertekad untuk "menikmati petualangannya".

"Ini agak gila untuk pertama kalinya ke luar dari aspal, untuk mengikuti balapan paling berat di dunia, tapi saya menyukai tantangannya," kata pebalap asal Spanyol berusia 38 tahun itu seperti dikutip AFP, Sabtu.

Juara F1 2005 dan 2006 itu adalah salah satu dari 351 starter dalam reli marathon sejauh 7.500 kilometer yang melelahkan yang pindah ke Arab Saudi dari Amerika Selatan.

Alonso akan mengendarai Toyota Hilux yang sebelumnya digunakan Nasser Al-Attiyah untuk memenangi Dakar tahun lalu.

Pebalap Qatar Al-Attiyah dan juara 2009 Giniel de Villiers menggenapi serangan tiga mobil Toyota pada 'Everest'-nya motorsport itu.

Baca juga: Reli Dakar akan jadi tantangan terbesar bagi Fernando Alonso

Terlepas dari kepiawaian juara sepeda motor lima kali Marc Coma melakukan navigasi, Alonso tak terlalu berharap bisa menciptakan sejarah dengan menjadi juara F1 pertama yang mengangkat trofi Dakar.

"Pengendara Toyota mengikuti balapan untuk kemenangan, bagi saya akan sedikit berbeda, menikmati petualangannya," kata dalam konferensi pers, Jumat.

"Kami sangat realistis tentang harapan kami. Kami melakukannya langkah demi langkah. Saya sangat menyadari kurangnya pengalaman saya dan sangat sadar kurangnya kecepatan saya."

Alonso berharap bisa mencapai pekan kedua "dengan sedikit peluang yang lebih baik untuk berada di tempat teratas".

Ia bukan pebalap F1 pertama yang mengambil tantangan Dakar. Pebalap Belgia Jacky Ickx, juara delapan grand prix dan enam kali juara Le Mans, memenangi Dakar pada 1983 dan keluar di urutan kedua pada 1986 dan 1989.

Pebalap asal Prancis Patrick Tambay, yang mempunyai dua gelar kemenangan dalam 114 grand prix F1, berada di urutan ketiga pada 1988 dan 1989.

Dakar ke-42 akan dimulai di Jeddah pada Minggu, berakhir pada 17 Januari di Qiddiya.

Baca juga: Pangeran Arab Saudi yakin Reli Dakar dongkrak pariwisata negaranya
 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020