Phnom Penh (ANTARA) - Sedikitnya 24 orang tewas dan 23 lainnya luka setelah sebuah bangunan di Kamboja ambruk hingga membuat para pekerja terjebak di bawah puing-puing, kata para pejabat, Minggu.

Bangunan beton tujuh lantai itu runtuh pada Jumat (3/1) di kota pesisir Kep, sekitar 160 km barat daya Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh.

Peristiwa itu terjadi hanya berselang setahun setelah situs konstruksi lain runtuh dan menewaskan 28 orang di Provinsi Preah Sihanouk.

"Sejauh ini sudah 24 orang meninggal," kata gubernur Kep Ken Satha kepada Reuters. "Tiga mayat belum dibawa ke rumah sakit, mereka belum bisa ditarik keluar."

Sejumlah pekerja yang jumlahnya tidak diketahui masih terjebak, kata Satha. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang telah menahan pasangan Kamboja sang pemilik bangunan untuk diinterogasi.

Perdana Menteri Hun Sen mengatakan pada Sabtu (4/1) bahwa tim penyelamat masih berjuang untuk menjangkau mereka yang hilang di reruntuhan.

Kamboja sedang mengalami peningkatan pembangunan untuk melayani semakin banyaknya wisatawan dan investor asal China.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sepuluh tewas akibat bangunan runtuh di Kamboja

Baca juga: AS jatuhkan sanksi ke orang dekat PM Kamboja atas dugaan korupsi

Baca juga: Indonesia tidak akan intervensi isu dalam negeri Kamboja

 

BNPB data kebanyakan korban tertimpa bangunan runtuh

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020