Kapal kemudian balik arah dan berlayar menuju pelabuhan feri di Hansisi, Semau, sekitar 20 menit pelayaran untuk mencari perlindungan.
Kupang (ANTARA) - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ile Mandiri yang berlayar dari Pelabuhan Deri-Lembata-Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu pagi sekitar pukul 04.40 WITA, batal sandar di pelabuhan penyeberangan Bolok karena dihempas gelombang.

Kapal kemudian balik arah dan berlayar menuju pelabuhan feri di Hansisi, Semau, sekitar 20 menit pelayaran untuk mencari perlindungan.

Antara yang berada di Pelabuhan Bolok menyaksikan, pada sekitar pukul 07.00 WITA, kapal berusaha untuk kembali ke Pelabuhan Bolok untuk menurunkan penumpang dan muatan, tetapi gagal lagi.

Kapten kapal kemudian mengalihkan kapal ke Pelabuhan Umum Tenau yang berjarak sekitar 20 menit pelayaran untuk menurunkan penumpang.

Baca juga: BNPB imbau BPBD aktif informasikan peringatan dini cuaca ekstrem

Di pelabuhan Tenau Kupang, para penumpang diturunkan melalui tangga darurat dalam kondisi kapal yang terus terombang-ambing karena gelombang.

Proses penurunan penumpang itu, berlangsung di tengah hujan rintik disertai angin kencang.
Dua bocah sedang bermain di pantai Kupang, saat perairan wilayah itu sedang diamuk gelombang. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Melalui pengumuman dari ruang kemudi, para penumpang yang memiliki kendaraan diminta untuk mengambil kendaraan di Pelabuhan Bolok setelah gelombang di perairan sekitar pelabuhan reda.

"Kemungkinan agak sore, baru kapal bisa sandar di Pelabuhan Penyeberangan Bolok untuk menurunkan muatan," kata salah seorang anak buah kapal.

Baca juga: Helikopter Jokowi balik kanan karena cuaca buruk di Sukajaya Bogor

Kapal kemudian kembali ke Pelabuhan Hansisi untuk berlindung, sambil menunggu cuaca di perairan membaik.

Manajer Usaha PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang, Hermin Welkis yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, semua armada kapal diarahkan ke Hansisi untuk berlindung sampai gelombang di Pelabuhan Penyeberangan Bolok membaik. 

 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020