bendungan di Karawang yang akan kita buat supaya mengurangi potensi banjir
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemprov Jabar hingga saat ini telah menyalurkan dana tanggap darurat sebesar Rp7,5 miliar untuk enam daerah yang terdampak bencana banjir di wilayah tersebut.

"Berita terakhir, kami sudah menurunkan bantuan tanggap darurat, ke KBB (Kabupaten Bandung Barat) Rp1 miliar, Karawang Rp1 miliar, Depok Rp1 miliar, Kabupaten Bekasi Rp1 miliar. Kemudian ke Bogor karena lebih parah kami tambah Rp1,5 miliar dan Kota Bekasi yang paling parah sesuai titiknya diberi bantuan Rp2 miliar," kata Gubernur Ridwan Kamil, di Kota Bandung, Senin.

Ditemui seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jabar, Gubernur Emil mengatakan penyaluran dana tersebut merupakan pertama kali dana tanggap darurat diberikan di awal tahun.

Baca juga: Ridwan Kamil salurkan bantuan Rp1 miliar untuk Bekasi dan Karawang

Baca juga: Banyak sistem pertahanan air di Jawa Barat jebol


"Dan itu karena memang situasinya. Mudah-mudahan menguatkan dukungan bantuan ke kota kabupaten terdampak bencana. Bedanya dengan DKI kalau di Jabar itu gubernur tidak secara langsung karena level teknis ada di bupati dan wali kota," kata dia.

"Makanya kami tidak ada disdukcapil, pemadam kebakaran, kami tidak bisa langsung ke lapangan tanpa koordinasi dengan kabupaten kota. Kalau mereka tidak sanggup baru kepada kami," lanjut dia.

Menurut dia, koordinasi antara Pemprov Jabar dengan pemkab/pemkot harus terus dijalankan terkait tanggap darurat pasca bencana banjir.

"Tentunya koordinasi terus kami jalankan dan pertengahan minggu ini kami rapat semua daerah terdampak. Jadi kita akan review solusi teknis di lokasi terkait ada bendungan di Karawang yang akan kita buat supaya mengurangi potensi banjir di Cibeet dan Cilamaya," kata dia.

Menurut dia, Pemprov Jabar juga akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi, di Bogor.

"Jika ini berhasil minimal 30 persen pengendalian air sebelum ke arah utara itu bisa diatur sedemikian rupa walaupun tidak ada jaminan seratus persen karena kalau sudah cuaca ekstrem tidak bisa diprediksi," kata dia.

Lebih lanjut Gubernur Emil berharap bencana banjir di awal tahun 2020 bisa menjadi hikmah untuk seluruh warga Jabar.

"Mudah-mudahan kita bisa jadikan hikmah dan jangan saling menyalahkan karena setiap dari kita punya kontribusi juga terhadap hal yang kita hadapi. Jadikan momen hikmah juga untuk bertawakal karena bagaimanapun sudah ada takdir Allah," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil imbau warga waspadai anomali cuaca
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020