Kupang (ANTARA) - Angin puting beliung dan longsor menerjang Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan jalan amblas akibat hujan yang mengguyur daerah itu sejak Kamis (2/1) lalu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik,BPBD Manggarai Barat Paulus Kasito, Senin (6/1) kepada Antara saat dihubungi dari Kupang mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan tersebut namun baik rumah yang rusak masih dalam pendataan.

"Saat ini sejumlah personel dari BPBD Manggarai Barat terus melakukan monitoring bencana di sejumlah kecamatan, dan mendata daerah mana saja yang mengalami bencana alam," katanya.

Baca juga: Akses transportasi putus, satu desa di Manggarai Barat terisolasi
Baca juga: Tiga kecamatan di Manggarai Barat krisis air bersih


Namun sudah ada beberapa daerah yang sudah didata sementara yakni bencana alam angin puting beliung terjadi di Kecamatan Boleng, Kuwus dan Kecamatan Komodo.

Angin puting beliung yang terjadi Kecamatan Boleng melanda di Desa Beo Sepang dan Golo Sepang. Hal yang sama juga terjadi di Desa Suka Kiong, Kecamatan Kuwus.
Gereja yang atapnya rubuh akibat angin puting beliung menerjang daerah itu. (Antara/Ho)

Rumah warga serta tanaman pertanian dan kandang ternak rusak berat. Untuk sementara warga yang rumahnya rusak mengungsi di rumah warga lain yang lebih aman.

Sedangkan bencana alam seperti longsor terjadi di Kecamatan Kuwus dan Kecamatan Kuwus Barat. Namun, pihaknya bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Baca juga: BPBD NTT belum menerima laporan bencana Manggarai Barat
Baca juga: BPBD NTT : status darurat bencana Labuan Bajo berlangsung 14 hari


Ia mengatakan untuk bencana longsor terjadi di jalan penghubung Kecamatan Kuwus menuju Kecamatan Kuwus Barat, material tanah longsor menutup badan jalan.

"Saat ini personel BPBD bersama TNI Kodim 1612, Polsek Kuwus serta masyatakat Desa Golo Kolang dan Desa Pangga Kuwus tengah membersihkan material tanah longsor sehingga jalan provinsi yang merupakan penghubung dua kecamatan itu dapat dilalui kendaraan umum," ujar dia.

​​​​Paulus mengaku pascalongsor dan angin puting beliung terjadi, pihaknya telah menurunkan tim reaksi cepat untuk mengkaji dampak kerusakan akibat bencana itu.

Warga di Manggarai Barat diimbau untuk tetap waspada di musim hujan seperti saat ini, karena pihaknya khawatir jika bencana yang sama akan menimpa kabupaten itu seperti tahun-tahun sebelumnya yang menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Tanah longsor timbun delapan orang di Manggarai Barat, NTT
Baca juga: Banjir Kota Kupang akibat pengurangan areal resapan

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020