Gorontalo (ANTARA News) - Meski telah bertahun tahun masyarakat Gorontalo mengalami krisis listrik, namun hal tersebut hingga kini belum teratasi baik oleh pemerintah maupun pihak PT. PLN. "Sudah tujuh tahun kami dijanjikan akan mendapatkan listrik yang memadai, namun sampai detik ini masih ada pemadaman bergilir," kata Arie, salah seorang warga Kota Gorontalo, Kamis. Menurut dia, dirinya juga telah lama mendaftar ke pihak PLN untuk memperoleh listrik, namun hingga beberapa tahun hal itu tak kunjung terwujud. Untuk itu, sejumlah warga berencana akan menggugat PT. PLN karena permintaan listrik tak dipenuhi. Pemadaman bergilir masih terjadi di sejumlah wilayah seperti Kota dan Kabupaten Gorontalo, akibat kurangnya daya mampu PLN. Sejumlah pemilik usaha rental pengetikan dan percetakan mengaku rugi jutaan rupiah, akibat pemadaman bergilir yang tak kunjung teratasi. "Saya berharap pemerintah segera menepati janji untuk membuat masyarakat tak lagi menderita dengan krisis listrik," kata Dodi, salah seorang pemilik rental computer. Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara hingga kini belum terealisasi. Namun, Manager PLN Cabang Gorontalo, Akbar Ali, mengungkapkan bahwa PLTU akan segera dirampungkan pada tahun 2009, sehingga masyarakat Gorontalo kembali menikmati listrik tanpa pemadaman. Ia mengatakan, persoalan lahan PLTU yang sempat bermasalah, saat ini telah diselesaikan secara hokum di pengadilan sehingga pembangunan bisa dilanjutkan kembali.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008