Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi mengungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian merasa terganggu dengan beredarnya video yang mengaitkan namanya sebagai salah satu nama potensial yang dicalonkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Bursah, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, mengatakan bahwa Tito yang merupakan sahabatnya ini menegaskan dirinya tidak memiliki gen politik dan tidak tertarik dengan politik praktis.

Baca juga: Burzah berharap Jokowi bangun perpustakaan di seluruh desa

Baca juga: Bursah Zarnubi dukung penuh Idham Azis jadi Kapolri


"Jadi Pak Tito mohon kepada siapapun agar tidak menarik-narik namanya dalam isu-isu politik seperti itu," katanya.

Bursah mengatakan bahwa fokus Tito saat ini adalah memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa Indonesia dan ingin mencurahkan seluruh perhatian untuk membantu Presiden Joko Widodo mewujudkan visi besarnya menuju Indonesia Maju sesuai tupoksinya sebagai Menteri Dalam Negeri.

Bursah mengatakan bahwa Tito menyebut tantangan sebagai Mendagri tidak ringan karena harus memastikan kebijakan Pemerintahan Daerah di seluruh Indonesia sejalan dengan kebijakan pusat, terutama dalam hal penyederhanaan izin untuk mendukung investasi, sinkronisasi Peraturan Daerah, reformasi birokrasi, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan pengelolaan dana desa berbasis IT.

"Melihat video itu, Pak Tito merasa agak terganggu," kata Bursah.

Seperti diketahui, sebuah video beredar berisi pernyataan Pegiat media sosial Rudi S Kamri yang mengaitkan nama Tito dengan Capres 2024. Dalam video tersebut, Rudi menyebut ada beberapa nama potensial yang bisa dicalonkan pada Pilpres 2024 dari kubu Jokowi, di antaranya Mendagri Tito Karnavian hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Bursah: SBY Harus Berani Ambil Keputusan Politik

Baca juga: Bursah Zarnubi: Masyarakat Sudah Apatis dengan Partai

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020