Tentunya 'zero accident' ini terjadi berkat kerja sama yang baik antara kami dengan para pemangku kepentingan
Semarang (ANTARA) - Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, berhasil mewujudkan tidak ada kecelakaan dalam bentuk apapun atau "zero accident", baik di lokasi kerja maupun lokasi operasional bandara selama 2019.

"Tentunya 'zero accident' ini terjadi berkat kerja sama yang baik antara kami dengan para pemangku kepentingan," kata General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Hardi Ariyanto di Semarang, Selasa.

Baca juga: Ganjar dorong penerbangan internasional ke Jateng diperbanyak

Ia menjelaskan bahwa untuk mewujudkan "zero accident", Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani berkomitmen untuk selalu mengedepankan Safety, Security, Services, dan Compliance (3S+1C) dengan melaksanakan kegiatan inspeksi fasilitas "runway", "taxiway", serta apron sebanyak tiga kali dalam satu hari.

"Kami juga melakukan 'runway safety', 'ramp safety', 'fire prevention and protection', pemeriksaan keamanan, patroli keamanan, dan kegiatan lainnya untuk memastikan kelancaran operasional dan jaminan keselamatan penerbangan di lapangan," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Hardi usai penutupan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang dilaksanakan dengan baik tanpa adanya kendala.

Diharapkan kegiatan posko yang rutin dilaksanakan sebanyak dua kali setiap tahunnya dapat berjalan lebih baik lagi kedepannya demi mewujudkan "zero accident" dan kelancaran operasional bandara.

Berdasarkan data pada laporan Posko Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, bahwa pada libur Natal dan Tahun Baru tercatat sejak tanggal 20 Desember 2019 sampai dengan 6 Januari 2020 terdapat penurunan jumlah pesawat, penumpang, dan kargo yang berangkat maupun landing di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.

Trafik pergerakan pesawat yang berangkat maupun landing selama pelaksanaan Posko Nataru 2019/2020 sebanyak 1.996 pergerakan, sedangkan pada 2018/2019 sebanyak 2.344 pergerakan sehingga mengalami penurunan sebesar -15 persen.

Pergerakan penumpang 2019/2020 sebanyak 206.846, sedangkan 2018/2019 sebanyak 251.572 sehingga mengalami penurunan sebesar -18 persen dan pergerakan kargo 2019/2020 sebanyak 800.272 kilogram, serta 2018/2019 sebanyak 977.653 kg sehingga mengalami penurunan sebesar -18 persen.

Menurut dia, penurunan trafik pesawat, penumpang, maupun kargo dapat disebabkan oleh beberapa faktor sehingga manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) akan terus menciptakan strategi untuk meningkatkan jumlah trafik kedepannya dan memberikan kepuasan kepada pengguna jasa.

Selain itu, pihak bandara juga tentunya akan selalu mengedepankan keamanan, keselamatan dan pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandara.

Baca juga: Bandara Ahmad Yani Semarang dilengkapi ruang multisensori

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020