Kita harus bangkit dan kembali bertani untuk mendukung program Kementan dalam mencapai swasembada
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lebak, Banten, terutama daerah yang tersapu derasnya air bah dari Kali Nunggul Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas.

"Saya ingin lokasi ini diperbaiki dan kembali difungsikan sebagai lahan pertanian sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar," kata Mentan Syahrul melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Mentan Yasin Limpo yang didampingi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, serta jajarannya, memantau deretan sawah yang terdampak banjir dan rumah warga yang hancur karena derasnya air bah tersebut.

Ia mengatakan Kabupaten Lebak salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang harus dipulihkan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan.

Baca juga: Masyarakat diminta lestarikan kawasan hutan TNGHS cegah kerusakan

Kabupaten Lebak, menurut dia, salah satu kabupaten subur yang berpotensi mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

"Karena itu pertanian adalah bagian dari gerakan yang harus kita bangun bersama. Sektor pertanian harus menjadi konsep pendidikan dan edukasi yang baik untuk menghidupkan perekonomian masyarakat luas," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Syahrul berharap masyarakat Lebak tetap tabah dan mulai mengumpulkan energi untuk kembali pada kehidupan yang jauh lebih baik.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan pemberian bantuan jajaran Kementerian Pertanian kepada warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Lebak.

"Alhamdulillah, kita dikunjungi Bapak Menteri. Kita harus bangkit dan kembali bertani untuk mendukung program Kementan dalam mencapai swasembada," kata dia.

Kementerian Pertanian memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir di Desa Kampung Nunggul, Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (7/1). Bantuan itu diberikan, terutama kepada masyarakat yang bermukim di tiga desa terparah, yakni Sajira, Sukasari, dan Lebakgedong.

Baca juga: Presiden: Banjir bandang di Lebak akibat tambang ilegal
Baca juga: Banjir Jabodetabek dan Lebak memaksa 35.502 warga mengungsi
Baca juga: 245 hektare sawah di Lebak terdampak banjir bandang

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020