Kupang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta pemerintah daerah setempat memastikan cadangan pangan bagi masyarakat tercukupi untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk.

"Untuk tahun 2020 ini, kami minta agar pemerintah daerah NTT memastikan cadangan untuk masyarakat tercukupi terutama beras harus cukup," kata Wakil Ketua DPRD NTT Ince Sayuna dalam rapat paripurna yang dihadiri Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi bersama unsur Forkopimda di Kupang, Rabu.

Baca juga: Respons cuaca ekstrem, Bupati-wali kota NTT diingatkan siaga bencana

Dia mengatakan, cuaca ekstrem dan anomali iklim selalu melanda wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu setiap tahun sehingga perlu langkah antisipasi cepat dan tepat terkait ketersediaan pangan dari pemerintah daerah.

Untuk itu pihaknya meminta Bulog bersama-sama pemerintah provinsi dan para bupati dan wali kota untuk terus berkoordinasi dalam rangka memastikan pasokan beras tercukupi.

Baca juga: Brimob Polda NTT diperintahkan siaga bencana alam

Selain itu, lanjut dia, ketersediaan obat-obatan bagi masyarakat yang membutuhkan menjadi aspek penting untuk dipenuhi.

"Kami juga minta agar rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk terus waspada dan mengantisipasi wabah penyakit yang bisa menimpa masyarakat dalam kondisi cuaca seperti ini," katanya.

Baca juga: Sekolah Lapang Iklim peran BMKG dukung ketahanan pangan

Politikus Partai Golkar itu juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar mengantisipasi titik-titik rawan bencana di seluruh wilayah NTT seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengimbau masyarakat di wilayah NTT untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama Januari-Februari 2020.

Baca juga: Gelombang laut di perairan NTT kategori ekstrem

"Diperkirakan pada Januari terjadi hujan dengan durasi yang lama dan intensitas sedang-deras serta puncak hujan di Februari dengan potensi bisa menimbulkan bencana alam," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG El Tari Kupang Ota Welly J Thalo, secara terpisah kepada Antara di Kupang.

BMKG memprakirakan pada Januari terjadi hujan dengan durasi yang lama dan intensitas sedang-deras serta puncak hujan di Februari dasarian I dan II.

Hujan dengan durasi yang lama, dengan intensitas sedang-deras yang dapat mengakibatkan bencana hidrologi seperti banjir, tanah longsor, genangan air serta menyebabkan terganggunya aktivitas transportasi darat, laut, dan udara.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai angin kencang yang menyebabkan rumah, balih, dan pohon tumbang, serta mewaspadai gelombang tinggi yang berbahaya bagi kapal-kapal laut yang membawa penumpang dan barang.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020