Aktivitas pembangunan proyek KCJB sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China melakukan tindakan preventif terhadap kondisi cuaca ekstrem belakangan ini dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek lingkungan baik itu di proyek maupun di daerah sekitar sekaligus menetapkan langkah-langkah strategis sehingga pembangunan bisa tetap berlangsung dengan lancar.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan beberapa penanganan teknis telah dilakukan oleh Proyek KCJB ke sejumlah titik banjir.

Baca juga: Kemenhub sekolahkan pekerja Kereta Cepat Jakarta-Bandung

“Di sekitar area KM19, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) turun tangan membantu penanggulangan lingkungan dengan membersihkan tumpukan sampah di Kali Jambe yang semula tersumbat dan menyebabkan banjir,” kata Chandra.

Disisi lain, saat ini Proyek KCJB juga melakukan tindakan pemulihan terhadap kerusakan akses jalan di samping jalan tol Cikampek Km+4 sekitar exit tol Jatiwaringin yang sengaja dibangun untuk memudahkan akses warga.

“Jalan yang berlokasi di Jalan Pangkalan Jati VI A tersebut kini tengah dilakukan perbaikan dan penguatan akses jalan setelah terjadinya longsor dan ditargetkan akan segera selesai dan digunakan seperti sedia kala,” katanya.

Selain melakukan penanganan bencana, secara paralel ketiga kontraktor KCJB (Sinohydro, WIKA dan CREC) berinisiatif melakukan penyisiran dan penanggulangan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor, yakni dengan pemantauan pemantauan pada sejumlah pintu air sungai dan saluran air yang berada di sekitar lokasi proyek untuk memastikan berfungsi dengan normal.

Dia menuturkan proyek KCJB juga melakukan pemulihan pada akses warga yang rusak akibat banjir serta eluruh pengerjaan proyek KCJB senantiasa memperhatikan kaidah – kaidah yang diperlukan,” ujarnya.

“Aktivitas pembangunan proyek KCJB sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya, dan yang terpenting adalah berpikir ke depan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Saat ini proyek KCJB sedang mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem.” kata Chandra.

Baca juga: Tiket KA Cepat Jakarta-Bandung mulai Rp300.000
Baca juga: Pembebasan lahan KA Cepat Jakarta-Bandung capai 98 persen


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020