Jakarta (ANTARA) - Genre fantasi masih terbilang sangat jarang di industri film Indonesia, oleh karena itu dia mengaku sangat tertarik terlibat dalam "ABRACADABRA!".

"Saya tertarik karena konsepnya yang enggak biasa. Karena sejauh pengamatan saya, belum ada film Indonesia yang seperti ini," kata Reza dalam pemutaran perdana film "ABRACADABRA!" di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Ifa Isfansyah sebut tak ada genre tertentu untuk "Abracadabra"

Reza mengatakan ditawari langsung oleh sang sutradara, Faozan Rizal. Bagi pemain "Habibie & Ainun" itu, ide yang dilontarkan oleh Faozan sangat luar biasa.

"Pertama terlibat saya banyak ngobrol sama Pak O, seperti biasa dia punya ide yang sangat liar jadi saya sangat tertarik," jelas Reza.

"Terus kita ngobrol dan sempat ketemu dalam sebuah proyek lain. Saya dulu dikasihnya cuma draft awal kayak cuma catatan-catatan dia gitu tahun 2014, ngobrol berlanjut sampai akhirnya syuting," lanjutnya.

"ABRACADABRA!" berkisah tentang Lukman (Reza Rahadian), seorang grandmaster sulap yang sudah tidak lagi percaya pada keajaiban. Dia berencana gagal dan sekaligus pamitan ke teman-temannya di pertunjukan terakhirnya.

Lukman kemudian mempersiapkan trik mudah untuk menghilangkan orang yang masuk ke dalam kotak sulap milik ayahnya. Namun yang tidak diketahuinya, kotak tersebut adalah milik penyihir besar di masa lalu.

Kerumitan terjadi saat seorang anak laki-laki hilang dalam kotak itu. Keanehan dan keajaiban lainnya pun muncul silih berganti yang akhirnya membuat Lukman harus memecahkan rahasia dari kotak kayu dan kembali percaya pada keajaiban.

"ABRACADABRA!" tayang mulai besok di seluruh bioskop Tanah Air. Film ini dibintangi juga oleh Salvita Decorte, Butet Kartaredjasa, Dewi Irawan, Jajang C Noer, Lukman Sardi, Poppy Sovia, Asmara Abigail dan lainnya.


Baca juga: "Abracadabra" film terbaru Reza Rahadian

Baca juga: Ifa Isfansyah hadirkan warna baru film Indonesia lewat "Abracadabra"

Baca juga: Jajang C Noer terkesan dengan kostumnya di film "Abracadabra"

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020