Jakarta (ANTARA) - Pupuk Kaltim kembali meraih Proper nasional peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI karena dinilai memiliki perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan dan ekosistem dalam menjalankan aktivitas bisnis di lingkungan perusahaan.

Penghargaan diserahkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta, Rabu.

"Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pupuk Kaltim yang terus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat," ujar Bakir Pasaman melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Pupuk Kaltim dan Petrokomia Gresik raih penghargaan di Prancis

Dalam kinerja lingkungan, BUMN pupuk tersebut dinilai telah melakukan penghematan energi dari beragam program inovasi, reduksi gas rumah kaca, reduksi timbulan limbah, penghematan air.

Selain itu, kontribusi terhadap keanekaragaman hayati, diantaranya reintroduksi anggrek hitam sebagai tanaman endemik Kalimantan, pembibitan jenis tanaman langka, konservasi rusa sambar hingga penanaman mangrove dan penurunan terumbu buatan secara rutin setiap tahun.

Pupuk Kaltim juga secara konsisten meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya dukungan terhadap pencapaian 17 indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dengan hasil signifikan.

Baca juga: Tingkatkan kualitas hidup warga pesisir, Pupuk Kaltim raih penghargaan

Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Kampung Aren Berdaya Ramah Difabel, yang merupakan pengembangan dari program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda, yaitu kawasan inovasi sosial yang berisi 10 program pemberdayaan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Selain itu, pada program Better Living in Malahing juga memberikan pemberdayaan untuk masyarakat pesisir Bontang, yang kerap diasosiasikan sebagai masyarakat kumuh dan tertinggal melalui lima aspek, yaitu ekonomi, lingkungan, pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur.

Secara berkesinambungan Pupuk Kaltim juga memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program Creating Shared Value (CSV), yaitu Budidaya Ikan Kerapu dan Lobster dalam Keramba Jaring Apung (KJA).

Program KJA bekerjasama dengan Koperasi Nelayan Bontang ETA Maritim (Kopnel BEM), yang saat ini telah dilakukan replikasi di dua lokasi kota Bontang.

"Upaya ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian nelayan Bontang, dalam memaksimalkan potensi perikanan melalui budidaya," ujar Bakir Pasaman.

Baca juga: Pupuk Kaltim gandeng BRI biayai pinjaman distributor pupuk non subsidi

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020