"Saya belum ke DPP, langsung ke sini (JIExpo). Jadi, belum bisa memberikan penjelasan," kata Djarot, saat ditemui di sela persiapan Rakernas PDIP, di JIExpo, Jakarta, Kamis.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait kabar bahwa ruang kerja Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto akan disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya belum ke DPP, langsung ke sini (JIExpo). Jadi, belum bisa memberikan penjelasan," kata Djarot, saat ditemui di sela persiapan Rakernas PDIP, di JIExpo, Jakarta, Kamis.

Mengenai kabar langkah penggeledahan dan penyegelan itu dihalang-halangi satuan tugas (satgas) partai, ia mengatakan sejauh yang diketahuinya tidak ada upaya penghalangan.
Baca juga: KPK segel ruang kerja komisioner KPU WS

Menurut Djarot, PDIP tidak akan menolak langkah-langkah yang dibutuhkan dalam penegakan hukum sepanjang ada bukti-bukti yang kuat.

"Kita tidak menolak. Kita menghormati semua proses hukum. Partai tidak akan mengintervensi. Jadi, silakan saja, asalkan betul-betul resmi," katanya pula.

Namun, kata dia, untuk informasi secara lebih jelas mengenai kabar tersebut rencananya akan digelar konferensi pers.

"Khusus untuk masalah ini nanti akan ada konferensi pers," kata Djarot.

Sedianya, Hasto dijadwalkan meninjau persiapan Rakernas PDIP pada Kamis siang, tetapi hingga sekarang belum terlihat.

Djarot hanya terlihat didampingi politikus PDIP Aria Bima saat meninjau stan-stan yang dipersiapkan untuk meramaikan Rakernas PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Namun, Djarot memastikan bahwa Hasto akan hadir di lokasi untuk mengecek persiapan rakernas.

"Pak Hasto nanti ke sini. Pak Hasto tadi informasinya kecapekan mungkin, ya. Nanti ke sini," katanya lagi.
Baca juga: KPK periksa delapan orang terkait OTT Wahyu Setiawan

Sebelumnya, beredar kabar terseretnya staf dari Hasto Kristiyanto dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief, lewat cuitan di akun pribadinya @AndiArief, turut menyebut bahwa OTT terhadap Wahyu dilakukan juga kepada seorang caleg dari partai pemenang pemilu.

"Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarnya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?" cuit Andi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020