kerja sama dengan Kemenlu dan para Dubes bisa dilakukan dalam tiga hal.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berbagi atau sharing mengenai BUMN kepada para duta besar sekaligus mengupayakan sinergi antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Luar Negeri.

"Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumpulkan seluruh duta besar di sini, di mana saya sharing mengenai BUMN mengenai apa yang bisa kami sinergikan dengan kedutaan besar yang ada di seluruh dunia," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

Erick mengatakan bahwa kerja sama dengan Kemenlu dan para Dubes bisa dilakukan dalam tiga hal. Pertama, bagaimana meningkatkan produk-produk milik BUMN menjadi kualitas ekspor, supaya ada produk BUMN di luar negeri.

"Kedua, tentu banyak sekali proyek-proyek sekarang yang kita juga perlu investor atau mencari mitra contohnya refinery atau kilang minyak dengan Adnoc dengan Pertamina," katanya.

Baca juga: Erick Thohir segera tindaklanjuti formula penyehatan Jiwasraya

Menurut Menteri BUMN tersebut, hubungan kemitraan seperti itu perlu dijelaskan seperti apa, apalagi kalau ada kesempatan investasi di negara-negara tersebut.

"Terakhir tentu juga hal-hal yang bisa mensinergikan daripada kebutuhan pasar di negara-negara tersebut yang bisa kita kerja samakan, seperti misalnya tenaga kerja di Jepang yang kekurangan suster," kata Erick.

Perusahaan-perusahaan BUMN memiliki rumah sakit-rumah sakit yang akan Kementerian BUMN gabungkan menjadi satu grup.

Erick mengatakan bahwa rumah sakit-rumah sakit tersebut memiliki banyak sumber daya perawat. Di situ juga bisa untuk pendidikan perawat berkolaborasi dengan Kedutaan dalam rangka membuka lapangan kerja bagi tim perawat Indonesia di luar negeri.

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi narasumber dalam diskusi panel bertema "Meningkatkan Investasi dan Nilai Tambah Industri Sumber Daya Alam" di rapat kerja seluruh kepala perwakilan Republik Indonesia yang digelar Kementerian Luar Negeri.
Baca juga: Erick Thohir tugasi enam BUMN bentuk kluster industri manufaktur

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020