Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengirim alat berat untuk mendukung penanganan dampak banjir akibat jebolnya Bendungan Glapan di daerah Kabupaten Grobogan.

"Alat berat datang hari ini untuk penanggulangan darurat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau area terdampak banjir di Desa Glapan, Gubug, Kabupaten Grobogan, Kamis.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai mengirimkan ekskavator untuk mendukung upaya pengerukan dan pemerataan bagian bendungan yang jebol sebelum tanggul darurat dibangun. Selain itu Pemerintah Provinsi mengerahkan beberapa truk untuk pengiriman material.

Ganjar menyebutkan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran Rp80 miliar untuk mengatasi banjir di Kabupaten Grobogan.

"Anggaran itu untuk pembangunan tanggul bendungan dan sungai. Kita terus koordinasi dengan Pemkab Grobogan, bahkan sampai dini hari. Balai Besar Wilayah Sungai tahun depan akan mengerjakan yang permanen," ujarnya.

Banjir melanda Kecamatan Penawangan, Karangrayung, Godong, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, dan Tegowanu di Kabupaten Grobogan. Bencana itu terjadi karena Bendungan Glapan jebol akibat luapan Sungai Tuntang yang membelah wilayah Kabupaten Grobogan.

"Alhamdulillah pagi ini sudah surut, untuk bantuan logistik masih bisa diatasi Pemkab Grobogan. Untuk menangani yang rumah-rumah rusak jika Pemkab anggarannya kurang, Pemprov Jateng sudah siap mengucurkan," kata Ganjar.

Dalam kunjungannya di Kabupaten Grobogan, Ganjar meninjau posko bencana di Kantor Kecamatan Gubug lalu melanjutkan kunjungan ke Desa Jeketro, Glapan, dan Kwaron.

Baca juga:
2.173 rumah warga di Kabupaten Grobogan terdampak banjir
Sejumlah desa di Kabupaten Grobogan tergenang banjir

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020