Jakarta (ANTARA) - Film bergenre drama, komedi, romantis atau horor sudah biasa di Indonesia, lantas bagaimana dengan fantasi?

Anda harus mencobanya dengan menyaksikan "ABRACADABRA" yang mulai tayang hari ini.

Film karya Faozan Rizal itu akan membawa pengalaman baru untuk Anda. Kisahnya seputar Lukman (Reza Rahadian) seorang master sulap yang mulai frustasi dengan profesinya dan tidak percaya lagi akan adanya keajaiban.

Saat ingin berpamitan dari dunia sulap, dia menyiapkan sebuah trik menggunakan kotak sulap peninggalan sang ayah. Tak disangka sebuah kejadian misterius terjadi dan membuka jati diri Lukman yang sebenarnya.

Baca juga: Produser "ABRACADABRA" sadar segmen filmnya kecil

Baca juga: Alasan Reza Rahadian mau main film fantasi

 
Salah satu adegan dalam film "ABRACADABRA" karya sutadara Faozan Rizal (ANTARA News/Fourcolours Film)


Lukman dibawa berkelana untuk mencari seorang anak laki-laki yang hilang karena triknya. Namun tanpa diduga, banyak kejadian aneh yang mengikuti dan jawaban akan masa lalunya pun terungkap.

Cerita dalam "ABRACADABRA" sebenarnya sangat sederhana, tentang pencarian jati diri dan mengembalikan rasa percaya pada keajaiban. Namun, karena ini adalah film yang penuh dengan imajinasi, maka kisahnya pun menjadi tidak sederhana.

Mata Anda akan dimanjakan dengan pola simetris dan gambar yang penuh warna-warna seperti filter pada Instagram Story. Hal ini kemudian menjadi ciri khas dari filmnya dan sebuah penegasan bahwa ini adalah film fantasi.

Dialog yang dihadirkan oleh pemainnya menggunakan bahasa yang terbilang kaku, seperti teater atau sandiwara radio. Penonton juga tidak dibiarkan untuk berpikir atau menerka adegan apa yang akan terjadi berikutnya, di sini Anda cukup untuk menyaksikan dan mengikuti alurnya. Sebab banyak hal yang tidak terduga dan cukup membuat bingung.

Jika nantinya Anda sedikit kebingungan mengikuti jalan cerita, biar saja. Menurut Faozan, film ini memang sengaja dibuat untuk merayakan kebingungan. Yang harus dilakukan adalah percaya saja pada imajinasi sutradara dan melebur di dalamnya. Tak perlu terlalu serius dalam menginterpretasikan tiap adegan.

Baca juga: Deretan film Indonesia di awal tahun 2020

Baca juga: Alasan produser libatkan sineas papan atas di "Abracadabra"
 
Salah satu adegan dalam film "ABRACADABRA" karya sutadara Faozan Rizal (ANTARA News/Fourcolours Film)
​​​​​​​

​​​​​​​Reza pun ditampilkan dengan sosok yang berbeda, tanpa pasangan dan tanpa adegan yang dramatis. Namun pesan yang disampaikan cukup jelas.

Dari sisi sinematografi, siapa yang menyangka jika 100 persen lokasi syutingnya bertempat di Yogyakarta. Faozan menampilkan Kota Gudeg itu dengan sisi yang berbeda, seolah-olah berada di luar negeri ataupun di tempat antah-berantah.

"ABRACADABRA" memang bukan film untuk anak-anak, namun film tersebut masuk dalam kategori semua umur. Menyaksikannya seperti dibawa masuk berpetualang ke dalam dunia baru.

Pengalaman imajinatif yang berkesan ini semakin kuat dengan hadirnya deretan pemain seperti Salvita Decorte, Asmara Abigail, Lukman Sardi, Muhammad Adhiyat, Poppy Sovia, Jajang C. Noer, Dewi Irawan, Ence Bagus, Imam Darto, dan Kill The DJ yang juga mengisi lagu tema film ini.

Baca juga: Ifa Isfansyah sebut tak ada genre tertentu untuk "Abracadabra"

Baca juga: Jajang C Noer terkesan dengan kostumnya di film "Abracadabra"

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020