Kuala Lumpur  (ANTARA News) - Wakil perdana menteri (PM) sekaligus menteri keuangan Malaysia Najib Tun Razak mengatakan industri keuangan Islam harus terus ekspansi bisnis karena potensi masih besar dan melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa perbankan Islam bisa menjadi alternatif.

"Industri keuangan Islam masih terlalu kecil dibandingkan dengan potensi pasar dimana ada sekitar satu miliar penduduk muslim di seluruh dunia yang belum dimanfaatkan maksimal. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya kesadaran umat Islam bahwa perbankan Islam bisa menjadi alternatif," kata Najib ketika membuka Kuala Lumpur Islamic Finance Forum (KLIFF) 2008, 17-20 November 2008, Selasa.

Selain itu, lanjut Najib, industri keuangan Islam harus lebih banyak melakukan riset dan kajian, investasi di bidang sumber daya manusia, dukungan UU dan aturan, serta integeritas, kredibilitas dan kompetensi.

"Keuangan Islam telah menjadi salah satu segmen keuangan yang pertumbuah paling cepat. Pertumbuhannya diperkirakan mencapai 20 persen mulai tahun 2008 hingga 2012. Saat ini ada 600 miliar dolar AS aset yang dikelola oleh perbankan Islam. Diperkirakan tumbuh mencapai satu triliun dolar AS dalam beberapa tahun mendatang," ungkap Najib, calon PM Malaysia itu.

Pertumbuhan yang pesat juga muncul dari segmen sistem keuangan Islam, misalnya "Islamic mutual fund" diperkirakan telah mencapai 300 miliar dolar AS, sedangkan global takaful atau asuransi Shariah memberikan kontribusi lima miliar dolar AS dan diperkirakan akan mencapai tiga kali lipat pada akhir dekade ini.

Pada tahun 2007, suatu pertumbuhan yang luar biasa terjadi pada pasar sukuk dunia yang tumbuh lebih dari 70 persen. Sukuk baru yang diluncurkan telah mencapai rekor yang tinggi sekitar 47 miliar dolar AS dan pasar sukuk dunia telah melebihi 100 miliar dolar AS, ujar wakil PM Malaysia itu.

KLIFF 2008 ini juga membahas dasar-dasar hukum produk perbankan Islam dengan menampilkan pembicara Presiden Institut Keuangan Islam Internasional (IIIF) Dr Mohd Daud Bakar, penasehat syariah Syria Dr Abd Sattar Abu Ghuddah, penasehat syariah Bahrain Sheikh Nizam Yaquby.

Selain itu, pembahasan juga mengaitkan antar hub keuangan Islam di dunia dengan pembicara Managing Director Global Securities House Inggris Richard Thomas. Kaitan perbankan Islam dengan industri halal tampil CEO Halal Industry Development Corporation Jamil Bidin.(*)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008