Kuala Kapuas (ANTARA) - Kebakaran rumah dinas pastor di Kompleks Gereja Katolik Santo Matius di Jalan Kapten Piere Tendean, Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, pada Jumat (10/1) sekitar pukul 02.50 WIB, menimbulkan seorang korban jiwa.

"Pada saat kejadian api sudah membesar dengan cepat, sehingga korban atau jemaat gereja yang menginap di rumah pastor itu tidak dapat menyelamatkan diri. Sedangkan Pastor selamat saat kejadian itu," kata Kepala Polsek Selat, AKP Christian Siregar, di Kuala Kapuas, Jumat.

Kebakaran melanda rumah dinas yang ditinggali Pastor Aris (48) itu terjadi cukup cepat. Seorang warga bernama Safta Rius (53) warga jalan Pemuda Kota Kuala Kapuas, yang merupakan jemaat gereja atau tamu yang menginap, tidak sempat menyelamatkan diri dari kobaran api.

Menurut Maruli, api diketahui berawal dari belakang rumah atau dapur, yang kemudian dengan cepat melalap bagian lainnya. Saat kejadian, warga yang ada di rumah itu diduga sedang tertidur dan kemudian panik ketika mengetahui rumah terbakar.

"Penyebabnya sendiri, kita belum tahu dan masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ujar Christian Maruli Tua Siregar.

Api saat itu dapat dikuasai oleh petugas pemadam kebakaran milik pemerintah setempat dan pemadam kebakaran swakarsa setelah 45 menit kemudian. Petugas dengan sigap memberikan pertolongan, bahu membahu memadamkan api yang terus berkobar saat itu.

Usai kebakaran, petugas mendinginkan dengan terus menyiram puing-puing rumah yang terbakar. Saat itulah ditemukan jenazah seseorang yang kemudian diidentifikasi ternyata adalah Safta Rius yang merupakan tamu sang pastor.

"Diperkirakan kerugian materil sekitar 800 juta. Jadi bukan hanya rumah saja di situ, kendaraan, uang kasnya gereja dan sejumlah barang berharga lainnya juga ikut terbakar," katanya.

Polisi sudah memasang garis pembatas untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Kemudian, untuk korban sendiri sudah dilakukan evakuasi petugas ke RSUD Kapuas, untuk dilakukan visum.

“Tapi untuk lebih jelasnya kita menunggu hasil dari kerja kawan-kawan dari Inafis Reskrim dan tim lainnya, serta menunggu tim laboratorium Forensik dari Surabaya,” demikian Christian Maruli Tua Siregar.

Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020