Mukomuko (ANTARA) - Pagar SMPN 13 di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, roboh akibat pengerjaan konstruksi bangunan sekolah tersebut diduga asal jadi sehingga tidak kuat menahan angin kencang dan hujan. Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian Jumat, tidak ada korban jiwa akibat robohnya pagar keliling SMP 13 yang berada di Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto tersebut.

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Jumanto mengatakan instansinya sampai sekarang belum mengetahui penyebab pagar sekolah tersebut roboh.

“Kami akan cek terlebih dahulu ke lapangan dan melihat kondisi pagar sekolah yang roboh tersebut sekaligus untuk memastikan penyebab pagar sekolah tersebut roboh,” katanya.

Ia menyebutkan, anggaran untuk pembangunan pagar keliling di sekolah tersebut bukan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah tetapi anggaran pembangunannya dari sumbangan para wali murid di sekolah tersebut.

Warga Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto Rusman Aswardi menyatakan pagar sekolah tersebut sudah lama roboh, tetapi dibiarkan saja dan sampai sekarang belum ada upaya dari pihak terkait untuk membangun kembali pagar tersebut.

Ia menyatakan, meskipun anggaran pembangunan pagar tersebut bersumber dari sumbangan para wali murid di sekolah tersebut, tetapi harus ada pihak terkait yang harus bertanggung jawab.

Menurutnya, seharusnya komite di sekolah tersebut yang bertanggung jawab karena mereka sebagai pelaksana kegiatan pengerjaan pembangunan fisik pagar di sekolah tersebut.

"Yang saya tahu dana wali murid yang dikumpulkan untuk kegiatan pembangunan pagar sekolah tersebut cukup besar. Sehingga dalam masalah ini harus ada pihak terkait atau pihak pelaksana pembangunan pasar sekolah tersebut yang bertanggung jawab dan mencarikan solusi untuk membangun kembali pagar sekolah yang roboh tersebut untuk pengamanan aset di sekolah tersebut," kata Rusman Aswardi.

​​​​​​​


Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020