Kami lebih mempersiapkan Bukalapak bisa berkelanjutan ..."
Jakarta (ANTARA) - Bukalapak menargetkan perusahaan mereka berbisnis secara berkelanjutan tanpa subsidi agar dapat bertahan lama, bahkan hingga di atas 100 tahun, demikian pengumuman saat mereka merayakan ulang tahun ke-10.

"Tidak masuk akal kalau kita mengharapkan selalu disubsidi pemilik saham. Jadi, dari awal kami berniat ingin punya model bisnis yang berkelanjutan," kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, saat diwawancara di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Profil Rachmat Kaimuddin, CEO baru Bukalapak

Bukalapak tahun ini mengatur strategi agar mereka bisa menjadi perusahaan yang berkelanjutan, yaitu dengan memiliki sumber daya yang kuat dan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan.

"Kami selalu mencoba bertumbuh (dari segi) revenue, cash-flow tumbuh lebih tinggi dari cash out," kata Rachmat.

Bukalapak tahun ini juga fokus untuk memperluas jangkauan UMKM baik secara online maupun offline, serta menjadikan perusahaan sebagai tempat berkarya bagi talenta dalam negeri.

Mengenai penjualan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham, Rachmat berpendapat hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mendapatkan modal, namun saat ini mereka belum ke arah tersebut.

"Kami lebih mempersiapkan Bukalapak bisa berkelanjutan, bisa secara infrastruktur perusahaan, tata kelola, risiko, bisa seperti perusahaan yang kelas dunia," kata Rachmat.

Bukalapak, salah satu dari lima unicorn Indonesia, memiliki valuasi senilai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat pada 2019 lalu. Platform tersebut saat ini memiliki jumlah pengguna aktif sekitar 70 juta.

Baca juga: Transaksi Bukalapak naik di atas 50 persen pada 2019

Baca juga: Bukalapak targetkan bertahan hingga 100 tahun lebih

Baca juga: Bukalapak jual ratusan ribu headset saat Harbolnas

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020