Karena ketegangan di kawasan meningkat, kunjungan ini dilakukan untuk bertukar pendapat dengan ketiga negara itu
Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan tetap melaksanakan rencana kunjungannya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Oman mulai akhir pekan ini.

Kunjungan akan dilakukan menjelang sebuah kapal perang dan beberapa kapal patroli Jepang dikerahkan ke Timur Tengah, juga walaupun ketegangan sedang meningkat di kawasan itu.

Media massa melaporkan pekan ini bahwa kunjungan tersebut mungkin akan dibatalkan karena peningkatan ketegangan di Timur Tengah setelah Amerika Serikat membunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani , juga karena ada serangan balasan oleh Iran terhadap pasukan AS di Irak.

Abe akan mengunjungi kawasan itu pada 11-15 Januari seperti rencana semula, kata sekretaris kepala kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers, Jumat.

"Karena ketegangan di kawasan meningkat, kunjungan ini dilakukan untuk bertukar pendapat dengan ketiga negara itu sebagai bagian dari diplomasi Jepang yang ditujukan untuk mengkomunikasikan situasi keseluruhan," kata Suga.

Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono sedang bersiap-siap untuk mengeluarkan perintah pengerahan kapal perang dan dua pesawat patroli P-3C pada Jumat dengan misi mengumpulkan informasi guna melindungi kapal-kapal Jepang di Timur Tengah.

Hampir 90 persen pasokan minyak mentah Jepang berasal dari Timur Tengah.

Operasi yang direncanakan itu disiapkan untuk digelar di perairan Teluk Oman, Laut Arab bagian utara dan Teluk Aden. Suga mengatakan Abe akan menjelaskan misi tersebut kepada pemimpin negara-negara yang ia kunjungi.

Pesawat-pesawat patroli itu akan berangkat dari Jepang pada 11 Januari dan memulai misi mereka di kawasan tersebut pada akhir Januari. Sementara itu, kapal perang kemungkinan akan berangkat dari Jepang pada awal Februari, menurut laporan media.

Sumber: Reuters

Baca juga: Indonesia, Jepang perkuat kerja sama perikanan di Natuna

Baca juga: AS ikut selidiki jet Ukraina yang tewaskan 176 penumpang

Baca juga: Pemerintah diminta antisipasi harga minyak terkait konflik AS-Iran

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020