Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan reli Dakar Nasser Al-Attiyah mengaku kewalahan mengimbangi kecepatan mobil Mini yang dikendarai rivalnya dari tim X-Raid, Carlos Sainz dan Stephane Peterhansel.

Pebalap asal Qatar itu finis ketiga, tiga menit 22 detik di belakang Peterhansel dan satu menit 49 detik setelah Sainz di etape VI yang menempuh Ha'il menuju Riyadh dengan Special Stage sejauh 477km, Jumat.

Meski demikian, Al-Attiyah mempertahankan posisinya di peringkat kedua klasemen kategori mobil sementara Sainz memimpin di puncak dengan jarak tujuh menit lebih dan Peterhansel, setelah menjuarai hari keenam, mengancam di peringkat tiga dengan jarak sekitar sembilan menit di belakang, demikian laman resmi Dakar.

"Saya kecewa karena kami sudah maksimal dan mobil buggy Mini itu terlalu cepat dibandingkan sebuah (mobil) 4x4," kata Al-Attiyah yang menggunakan mobil Toyota Hilux itu.

"Ini adalah Dakar yang baru dan saya rasa kami sudah melakukan tugas sangat baik."

Al-Attiyah merupakan juara Dakar tiga kali yaitu pada 2019, 2015 dan 2011. Sedangkan tahun ini merupakan Dakar yang ke-16 bagi pebalap yang pertama kali ikut reli ketahanan itu pada 2004 lalu.

"Kami menyelesaikan pekan pertama tanpa masalah dan saya cukup senang. Kita lihat pekan depan, akan lebih berat. Saya kira akan ada lebih banyak gunung pasir, tapi balapan masih panjang," kata dia.

Setibanya di Riyadh, para pebalap akan jeda satu hari dari balapan sebelum meneruskan etape VII pada Minggu menempuh rute sepanjang 741 km dari Riyadh menuju Wadi Al Dawasir dengan SS sepanjang 546 km.

Baca juga: Peterhansel juara etape VI, Sainz masih puncaki klasemen umum

Baca juga: Lopez merasa Dakar 2020 bak reli di kampung halaman

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020