Saya bayangkan suksesi itu sendiri akan berjalan mulus
Dubai (ANTARA) - Dewan militer tinggi Oman meminta anggota keluarga Sultan Qaboos, yang meninggal pada Jumat, untuk bermusyawarah memilih pengganti salah satu dari penguasa terlama di kawasan Timur Tengah itu, media pemerintah melaporkan.

Tiga hari berkabung resmi telah diumumkan dengan pengibaran bendera setengah tiang selama 40 hari, untuk menghormati Qaboos, 79, yang didukung Barat, yang mengambil alih dalam kudeta paling berdarah pada 1970 dengan bantuan Inggris, bekas penguasa penjajah.

Kantor berita negara ONA tak menyebutkan penyebab kematian namun Qaboos selama bertahun-tahun mengalami penurunan kesehatan dan menghabiskan sepekan di Belgia untuk menjalani perawatan medis awal Desember.

Qaboos tak punya anak dan belum mengumumkan penggantinya . Undang-undang tahun 1996 menyebutkan bahwa keluarga penguasa akan memilih penggantinya tiga hari setelah tahta dalam keadaan kosong.

Dewan militer tinggi dalam pernyataan yang disiarkan media negara, menyerukan keluarga penguasa Oman itu berembuk untuk memilih penguasa baru.

Jika musyawarah itu menemui jalan buntu, para pejabat militer dan keamanan dan kepala mahkamah tertinggi dan dua kepala dua majelis musyawarah akan menetapkan pengganti Qaboos sesuai dengan surat wasiat bersegel yang ditulis mendiang itu.

Para pengamat Oman mengatakan tiga sepupu Qaboos yakni Assad, Shihab dan Haitham bin Tariq al-Said berpeluang untuk menjadi penerus.

"Saya bayangkan suksesi itu sendiri akan berjalan mulus," kata Kristian Coates Ulrichsen dari Baker Institute dari Rice University berkedudukan di Texas kepada Reuters.

Oman sudah lama bersikap netral dalam politik Timur Tengah sama seperti Swiss yang netral dalam diplomasi global.
 
Oman tak berpihak dalam pertikaian di kawasan Teluk. Sikap itu diambil baik dalam isu boikot terhadap Qatar oleh Arab Saudi dan sekutunya maupun isu Yaman yang melibatkan Arab Saudi yang memimpin koalisi melawan kelompok gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Baca juga: Sultan Oman, Qaboos wafat

Baca juga: Menlu: Sultan Oman dalam kondisi sehat

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020